25 Maret adalah jadi hari libur nasional di seluruh daerah Yunani
Manto Mavrogenous dan pecah RevolusiYunani
Manto Mavrogenous, seseorang pahlawan perempuan dari Perang Kemerdekaan Yunani( 1821- 1829), merupakan salah satu dari sedikit perempuan yang unggul dalam perang. Ia dibaptis selaku Magdalena serta ia dilahirkan dalam keluarga Yunani yang kaya, di Trieste, pada tahun 1796. Bapaknya, Nicholas Mafrogennis, merupakan seseorang orang dagang dari Cyclades, serta ibunya merupakan seseorang perempuan bangsawan Mykonian bernama Zacharatos Antonios Hatzis Bati. Ia multibahasa serta menaruh catatan aktivitas komersial suaminya. Bapaknya pula merupakan anggota Filiki Eteria, suatu perkumpulan rahasia abad ke- 19, di mana dia jadi anggota aktif pada tahun 1820.
Dengan pecahnya Revolusi Yunani, ia meninggalkan Tinos, tempat ia tinggal sehabis kematian bapaknya pada tahun 1818, serta pindah ke Mykonos di mana ia mengetuai pemberontakan pulau melawan Turki. Dengan kapal, 2 di antara lain sudah ia lengkapi dengan bayaran sendiri, ia mengejar bajak laut yang mengganggu Cyclades. Setelah itu, ia bertempur di sebagian pertempuran di Pelion, di Fthiotida serta Livadia. Sebab sokongan keuangannya, tindakannya secara universal, dan surat- suratnya kepada negara- negara philhellenic di Prancis serta Inggris, dia jadi legendaris di Eropa. Potretnya dicetak serta diterbitkan pada tahun 1827 di segala Eropa.
Buat keterlibatannya dalam upaya perang, ia dipuji oleh Ioannis Kapodistrias, Gubernur awal negeri Yunani baru. Ia diberi pangkat kehormatan Jenderal- dia jadi salah satunya perempuan yang menggapai status semacam itu- dan ditawari tempat tinggal di bunda kota awal Yunani, Nafplio. Pada tahun 1825, kala ia tinggal di Nafplio, dengan sumber dayanya sudah terkuras sebab perang ia terpaksa menjual properti keluarganya, ke Kepulauan Cycladic.
Pelanggaran iman atas janji Dimitris Ypsiladis buat menikahinya, kemiskinan yang dideritanya serta pemindahannya yang kejam dari Nafplio pada tahun 1826, di dasar komando Ioannis Kolettis, ialah pukulan telak untuk si pahlawan perempuan. Oleh sebab itu, ia kembali ke Mykonos sehabis revolusi serta sehabis sebagian tahun wafat di Paros, sangat miskin serta terlupakan.
Perjuangan Laskarina Bouboulina
Laskarina Bouboulina berasal dari pulau Hydra namun sesungguhnya lahir di penjara Konstantinopel, di mana ibunya mendatangi bapaknya yang sekarat, Stavrianos Pinotsis, yang sudah dipenjarakan oleh Turki sebab partisipasinya dalam revolusi Peloponnesia tahun 1769- 70. Sehabis kematian bapaknya, ia pindah ke Hydra sepanjang 4 tahun serta setelah itu ke Spetses kala ibunya menikah lagi dengan seseorang kapten Spetsiot, Dimitrios Lazarou- Orlof. Bouboulina berkembang dengan kecintaan pada laut, menikahi 2 kapten laut yang keduanya wafat, meninggalkan banyak duit untuknya.
Lewat investasi yang bijaksana, ia tingkatkan nilainya serta membeli sebagian kapal, tercantum Agamemnon, kapal perang terbanyak dalam revolusi 1821 melawan Turki. Bouboulina jadi anggota organisasi dasar tanah,
Filiki Etairia( Warga Ramah) mengorganisir serta mempersiapkan orang- orang Yunani buat revolusi melawan Turki, salah satunya perempuan di organisasi ini. Pada 13 Maret 1821, 2 belas hari saat sebelum formal dimulainya Perang Kemerdekaan, bendera revolusioner awal betul- betul dikibarkan di pulau Spetses oleh Laskarina Bouboulina.
Pada bertepatan pada 3 April Spetses memberontak, diiringi oleh pulau Hydra serta Psara dengan total lebih dari 300 kapal di antara lain. Bouboulina serta armada 8 kapalnya berlayar ke Nafplion serta mengambil bagian dalam pengepungan benteng yang tidak tertembus di situ. Serangannya setelah itu di Monemvasia sukses merebut benteng itu. Ia mengambil bagian dalam blokade Pylos serta bawa pasokan ke kalangan revolusioner lewat laut. Ia bergaul dengan Theodoros Kolokotronis serta dikira setara dengan jenderal yang lain kala merancang strategi. Dalam 2 tahun awal perang, ia menghabiskan nyaris segala kekayaannya buat membayar awak kapalnya serta memasok pasukan kecil Spetsiotis dengan santapan, senjata, serta amunisi.
Laskarina Bouboulina sampai akhir hidupnya untuk Kemerdekaan Yunani
Sehabis perang, ia tinggal di bunda kota negeri Yunani baru, kota Nafplion hingga orang- orang Yunani rusak jadi faksi serta mulai silih bertarung. Ia ditangkap 2 kali serta kesimpulannya diusir kembali ke Spetses. Kekayaannya habis serta getir dengan politisi Yunani yang sudah menyia- nyiakan seluruh yang mereka peroleh dari Turki dengan berkelahi di antara mereka sendiri, Bouboulina wafat pada 22 Mei 1825, ditembak dalam perselisihan dengan keluarga Koutsis sehabis putranya kawin lari dengan salah satu gadis mereka. Bouboulina jadi pahlawan nasional, salah satu perempuan awal yang memainkan kedudukan utama dalam suatu revolusi. Tanpa ia serta kapal- kapalnya, orang- orang Yunani bisa jadi tidak hendak mendapatkan kemerdekaan mereka.