Yesus, Anak Domba Allah.
'Ajari kami, ya Tuhan', untuk berlaku adil terhadap penderitaan-Mu'. Itu lagu yang indah. Penderitaan Tuhan Yesus dimulai pada saat kelahiran-Nya. Dia merendahkan diri-Nya selama seluruh hidup-Nya di bumi. Pada masa penderitaan menjelang Paskah, kita secara khusus bisa memikirkan hal ini. Siapapun yang menyadari selama masa penderitaan ini 'dosa-dosanya yang membuat Dia menderita seperti ini' akan segera merayakan Paskah: Yesus hidup!
Kita terdiam ketika menyadari bahwa Tuhan Yesus, sebagai Anak Domba Allah, telah menanggung murka Allah atas dosa-dosa kita dan kesalahan atas dosa-dosa saudara dan saya. Carilah kedamaian dan ketenangan selama minggu-minggu ini sebelum Paskah untuk merenungkan pekerjaan dan pengorbanan Tuhan Yesus. Bicarakan dan nyanyikan tentang itu dalam keluarga dan dengan anak-anak Tuhan di jemaat. Betapa baiknya mengingat ini setiap tahun. Halaman ini menawarkan ikhtisar dari semua jenis bahan yang dapat digunakan untuk ini.
Ditinggalkan oleh Tuhan.
Yesus dihukum tanpa bersalah. Dengan salib di punggung- Nya, Ia wajib berangkat ke Golgota, untuk menerima hukuman terburuk yang dapat dibayangkan orang pada masa itu, kematian di kayu salib.
Paku ditancapkan lewat tangan serta kaki- Nya. Yesus sangat kesakitan. Ia pula diolok- olok di kayu salib. Dan pada hari itu berubah menjadi hitam, di tengah hari. Kegelapan tebal yang seram tiba ke bumi. Murka Allah atas seluruh dosa manusia tiba dengan kekuatan penuh atas Anak- Nya. Serta pada waktu Yesus memanggil Bapa- Nya, tidak terdapat jawaban. Yesus ditinggalkan oleh Allah. Saudara dan saya pantas menerima hukuman ini. Bila kita tidak memerlukan pengorbanan ini, Kita sendiri yang wajib menanggung murka Allah atas dosa Kita. Namun untuk tiap orang yang yakin kepada Tuhan Yesus, terdapat pengampunan serta hidup yang kekal! Setelah itu Yesus berseru, telah berakhir. Ia menundukkan kepala- Nya lalu mati
Yesus hidup!
Tepat sebelum matahari terbit di Minggu pagi, Tuhan mengirimkan Malaikat dari surga. Para prajurit di depan kuburan ketakutan. Mereka lari secepat mungkin. Malaikat itu menggulingkan batu dari kubur dan dari kubur keluarlah Tuhan Yesus. Dia bangkit dari kematian!
Yesus lebih kuat dari kematian. Dia telah menaklukkan iblis, dosa dan maut. Benar-benar Yesus hidup.
Iblis adalah memang pecundang besar. Tapi Injil nyatanya terus diberitakan ke seluruh dunia. Siapa pun yang percaya kepada Anak Alah menerima pengampunan dan hidup yang kekal! Tuhan Yesus menanggung murka Allah dan mengalahkan maut. Dia sekarang dapat menukar kehidupan-Nya yang sempurna dengan keberadaan kita yang berdosa. Dia berkata selama perjalanannya di bumi: 'Akulah Kebangkitan dan Hidup'. Siapapun yang hidup dan percaya kepada Tuhan Yesus tidak akan pernah mati lagi. Tentu saja tubuh Anda dan Saya akan mati di bumi, jika Tuhan Yesus belum kembali, tetapi kemudian kematianNya adalah sebuah gerbang, sebuah pintu masuk menuju kehidupan yang kekal. Itu pasti, Yesus benar-benar bangkit dari kematian, demikian juga pasti kita semua akan bangkit kembali untuk sampai pada tujuan kekal kita. Bersama Tuhan Yesus takdir kita selamanya baik!
Sejarah keselamatan.
Jumat Agung dan Paskah bukanlah fakta keselamatan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari rencana keselamatan Allah. Hal ini terkait langsung dengan peristiwa keselamatan lainnya yaitu Natal, Kenaikan dan Pentakosta. Siapa pun yang merayakan Paskah sebagai perayaan yang nyaman di musim ini, terlepas dari fakta keselamatan lainnya, melewatkan intinya. Sangat awal dalam Perjanjian Lama, segera setelah kejatuhan, kedatangan Tuhan Yesus sudah diumumkan dalam janji Bapa. Seluruh pelayanan pengorbanan dalam Perjanjian Lama bersaksi tentang pengorbanan Tuhan Yesus. Para nabi juga bernubuat tentang pekerjaan Tuhan Yesus. Jangan biarkan Paskah berdiri sendiri dalam pelayanan anak-anak dan remaja Gereja. Misalnya, apakah perayaan serupa diadakan di gereja pada hari Pentakosta? Benang merah rencana keselamatan Allah dengan dunia ini memberikan perspektif yang luar biasa bagi kita. (admin)
Untuk lebih jelasnya silahkan tonton video refleksi berikut ini :