Para teolog dunia membahas Teologi ekologis dan keadilan pada Konferensi WCC
Dilangsir dari info luar negeri oikoumene.org, para teolog dunia memahas teologi ekologis dan keadilan lingkungan. Diselenggarakan bersama oleh
Dewan Gereja Dunia( WCC) serta Seminar Ekumenis serta Francophone tentang
Teologi Ekologi( SOFTE), konferensi yang diadakan pada 5- 8 Juli 2022 di Jenewa, Swiss, mencerminkan teologi
ekumenis ekologi serta kepedulian terhadap penciptaan yang mempromosikan
kesatuan yang nampak dari gereja- gereja Kristen.
“Tujuan utama dari konferensi
bersama antara SOFTE serta WCC ini merupakan buat memperdalam diskusi teologis,
pertukaran serta refleksi ekumenis di bidang teologi ekologi serta keadilan
area,” kata Dokter Profesor. Fabien Frevol, pimpinan SOFTE serta prof teologi
di the Universitas Katolik Lyon.
Para teolog Katolik Roma,
reformed serta Ortodoks berjumpa muka buat awal kalinya di pusat ekumenis buat
merenungkan tema“ Teologi badan serta Inkarnasi.”
Wakil Sekjen WCC Profesor. Dokter
Isabel Apawo Phiri menyanjung para teolog francophone dari SOFTE sebab memilah
WCC selaku ruang ekumenis buat melaksanakan teologi ekologi. Ia mencatat kalau
tema SOFTE 2022 bisa berhubungan dengan tema pertemuan ke- 11 WCC mendatang:“
Kasih Kristus menggerakkan dunia mengarah rekonsiliasi serta persatuan.”
“Dalam sebagian bulan, Majelis
ke- 11 WCC di Karlsruhe, Jerman hendak mengundang gereja- gereja di dalam
persekutuan kita buat menjawab doa Kristus“ biar mereka jadi satu seluruhnya”(
Yohanes 17: 23), memanggil satu sama lain buat kesatuan yang nampak demi dunia
yang dicintai Allah serta demi penciptaan. Badan Kristus merupakan gereja
Kristen. Penjelmaan badan Kristus di dalam gereja serta ciptaan merupakan aksi
paling tinggi dari kasih Tuhan buat keselamatan segala ciptaan,” kata Phiri.
Konferensi SOFTE- WCC membolehkan
para partisipan buat memperdalam diskusi guna menciptakan pemecahan atas
akibat- akibat yang mengkhawatirkan dari dosa- dosa ekologi yang melanda hawa
serta segala ciptaan.“ Kita butuh menghidupkan kembali konsep dosa ekologis
selaku tidak menghormati batas yang sudah Tuhan tetapkan di alam, tercantum
keserakahan manusia,” kata Dokter Louk Andrianos, konsultan WCC buat Kepedulian
terhadap Penciptaan, Keberlanjutan, serta Keadilan Hawa. Ia ingat kalau Patriark
Ekumenis Bartholomew merupakan pemimpin spiritual awal yang menekan seluruh
orang Kristen buat memikirkan dosa ekologis.
Konferensi ini dibiayai oleh“
Mission intérieure” Gereja Katolik Swiss serta menyongsong partisipan yang
menjajaki secara online dari segala dunia.