Pendahuluan - Berakar Dan Bertumbuh Dalam Kristus
Bacaan Alkitab : Kolose 2 : 6-15; Nats Pembimbing : Efesus 3 : 16,17; Mazmur Pujian : Mazmur 16:7-11
JEMAAT TUBUTUAN - Berakar Dan Bertumbuh Dalam Kristus - Perkembangan zaman hari ini dengan berbagai kemajuan yang memudahkan akses komunikasi dan informasi, di satu pihak membawa kebaikan dan kemudahan tetapi, tanpa sadar membawa generasi muda menghadapi banyak jenis pengajaran, termasuk pengajaran yang menyesatkan. Akibat perkembangan media makin banyak pengaruh yang menyebabkan generasi terasing dari nilai-nilai iman dan mengabaikan relasi dengan Kristus. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi gereja dan dunia pendidikan bagaimana seharusnya merancangkan pengajaran (pendidikan) yang memungkinkan seorang tetap berpegang teguh pada iman dan terus bertumbuh di tengah perubahan zaman agar tidak muda diombang-ambingkan oleh berbagai pengajaran yang menjerumuskan mereka kepada kebinasaan.
Penjelasan Teks
Dalam teks ini, Paulus menggambarkan tentang awal iman, proses hidup beriman dan hasil hidup beriman. Hal ini bisa kita temukan dalam penjelasan dari setiap ayat.
(1) Menerima Yesus Kristus (ayat 6).
Iman bermula dari ketika seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Inilah awal dari proses hidup beriman. Menerima dan mengakui Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat menuntut suatu proses dan cara hidup tertentu,
seperti tergambar dalam point 2 – 5.
(2) Berakar di dalam Yesus (ayat 7).
Akar bertugas mencari makanan bagi seluruh pohon. Maka berakar dalam Yesus
berarti menjadikan Yesus sebagai sumber kehidupan. Pohon yang menyangkali
akarnya tidak mungkin hidup, bertumbuh dan berbuah. Orang Kristen hanya dapat
hidup, bertumbuh dan berbuah sesuai imannya kalau ia mengakarkan seluruh
hidupnya di dalam Yesus.
(3) Dibangun di atas Yesus (ayat 7).
Hidup orang Kristen hanya berdasarkan pada Yesus (baca 1 Korintus 3:11).
Yesuslah dasar hidup yang kokoh. Orang membangun hidupnya dan imannya atas
dasar Yesus akan kokoh kuat menghadapi segala tantangan hidup dan cobaan dari
rupa_rupa kuasa di bumi (baca Matius 7:24-27). Hal ini terjadi sebab Yesus
adalah kepala dari semua pemerintah dan penguasa di langit, di bumi dan di
bawah bumi (ayat 10), sebab Yesus sudah mengalahkan segala pemerintah dan
penguasa itu (ayat 15)
(4) Bertambah teguh dalam iman (ayat 7).
Teguh iman ada didahului dengan pengetahuan yang benar tentang isi iman. Maka
orang percaya wajib terus belajar untuk mengenal isi imannya. Orang percaya
belajar untuk tahu bahwa hidup berdasarkan Yesus berarti menanggalkan dosa
(ayat 11), sebab dosa-dosa kia sudah ditebus di atas kayu salib (ayat 13,14);
sehingga kita bisa hidup dalam hidup baru berdasarkan kebangkitan Yesus (ayat
12). Dengan pengetahuan itu orang percaya bisa menolak segala rupa ajaran
sesat, sehingga tidak disesatkan oleh ajaran_ajaran sesat itu (ayat 8).
(5) Hati dan hidup melimpah dengan syukur (ayat 7).
Barangsiapa yang hidup dalam Yesus, ia boleh mengalami sukacita hidup
karena dosa-dosanya telah diampuni oleh Tuhan. Selain itu mereka bersyukur
karena, sekali pun dalam dunia ada rupa-rupa kuasa yang kelihatan dan tidak
kelihatan yang selalu mengancam hidup, namun semua kuasa itu telah dikalahkan
oleh Tuhan Yesus. Hidup dalam syukur karena dalam Yesus dan dari Yesuslah telah
datang segala berkat jasmani dan rohani yang dibutuhkan untuk dapat hidup
sebagai anak-anak kerajaan sorga.
Syukur yang benar, sebagai buah dari berakar, dibangun dan bertambah teguh dalam Yesus, bisa dinyatakan dalam banyak cara. (1) membangun hidup rumah tangga yang setia percaya pada Yesus, yang setia membaca kitab suci dan berdoa dalam rumah tangga. Begitulah keluarga menjadi keluarga beriman. (2) Setia mengambil bagian dalam hidup menggereja di jemaat setempat: setia beribadah, setia ikut melayani, setia ikut membangun. (3) Setia menyatakan nilai-nilai iman Kristen dalam hidup di tengah-tengah masyarakat. Maka setiap anggota keluarga bisa ikut membangun masyarakat berdasarkan iman kepada Tuhan Yesus, sehingga kebaikan Tuhan Yesus ikut dirasakan oleh masyarakat luas di luar gereja. Demikianlah orang yang mengakarkan hidupnya dan imannya dalam Yesus menjadi semacam pohon yang menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidup berumahtangga, dalam mengambil bagian dalam hidup, ibadah dan pelayanan gereja serta aktif dalam membangun hidup bersama masyarakat yang bermartabat kristiani.
Rancangan khotbah
Pohon yang
hidup dan berakar di tanah yang subur dan selalu cukup air, pastinya hidupnya
subur, daunnya selalu hijau dan menghasilkan buah yang baik. Jika tanahnya
tidak subur, kurang air maka pohon itu tidak bisa subur, daunnya tidak selalu
hijau dan tidak bisa menghasilkan buah yang baik. Hidup orang Kristen juga
begitu. Jika hidup kita dikembangkan di atas tanah yang tidak subur maka, hidup
kita akan kering, tidak menghasilkan buah. Hidup sia-sia.
Bagian
alkitab yang kita baca hari ini, Kolose 2:6-15, memberitahu kita bahwa hanya
ada satu tempat, satu jenis tanah, yang baik, untuk kita mengakarkan hidup
kita. Tempat itu dan tanah itu ialah Tuhan Yesus. Di dalam Dia ada pengampunan
dosa. Di dalam Dia ada keselamatan dan hidup kekal. Di dalam Dia ada segala
berkat jasmani dan rohani. Di dalam Dia ada kuasa yang mengalahkan segala kuasa
di langit dan di bumi. Karena itu marilah kita percaya pada Tuhan Yesus dan
mengakarkan hidup kita kepada Yesus.
Mengakarkan hidup kita pada Yesus berarti hidup merupakan sebuah proses
yang menekankan terus belajar dari alkitab dan dari pelayanan gereja agar
memiliki pengetahuan yang sempurna. Banding Efesus 4:11-15). Iman yang dewasa
karena kuat berakar dalam Yesus menghasilkan hidup yang melimpah dengan syukur.
Aplikasi
Seperti pohon yang menyangkali akarnya tidak mungkin hidup dan berbuah, demikianlah orang percaya yang tidak mengakarkan hidupnya pada Yesus tidak mungkin hidup dan menghasilkan buah. Maka, marilah kita mengakarkan hidup kita pada Yesus, agar berbuah bagi kemuliaan Tuhan Yesus. Dalam kaitan dengan bulan pendidikan, belajar dari Firman Tuhan, pendidikan terhadap mereka yang telah menerima Yesus mesti memampukan mereka agar berakar, dibangun dan bertambah teguh di dalam Dia. Kompetensi ini akan membawa setiap orang mampu menjalani kehidupan yang benar dan tidak muda ditawan oleh berbagai filsafat dan tradisi yang mengorbankan kehidupan mereka, tetapi menghasilkan buah-buah yang baik.
Sebagai orang yang belajar untuk terus bertumbuh, kita perlu menyadari
pentingnya kehidupan yang berakar dan bertumbuh di dalam Kristus. Pembelajaran
dalam kesungguhan meletakan dasar iman dalam pengajaran tentang Kristus membuat
setiap orang tidak muda untuk diombangambingkan oleh berbagai pengaruh dunia,
tetapi sekaligus menjadikan mereka pribadi-pribadi yang menghasilkan buah,
kehidupan mereka menjadi berkat bagi banyak orang. (SVN)
Sebagai pelengkap postingan ini, silahkan tonton video berikut :
Sumber : Bahan Khotbah - Pengantar Bahan Bulan Pendidikan GMIT – 24 Juli 2022