Merdeka Karena Bersatu, Iman bagi Bangsa
Merdeka Karena Bersatu - Indonesia merdeka pada bertepatan pada 17 Agustus tahun 1945. Sepeti dalam proklamasi, bahwasannya kemerdekaan merupakan hak seluruh bangsa serta itu pula jadi hak segala bangsa di dunia.
Tetapi apakah
kita bersama sudah mengenali arti sebetulnya dari kemerdekaan? Ataupun bahasa
yang lebih akrabnya merupakan kebebasan? Kemerdekaan sendiri mempunyai arti
kalau bangsa tersebut leluasa melaksanakan apa saja, cocok kehendak mereka buat
menjadikan bangsa tersebut lebih maju dibandingkan bangsa- bangsa lain di
segala dunia.
Kemudian, apa arti kemerdekaan dalam agama Kristen? Kemerdekaan dalam agama Kristen sendiri bermakna kalau kita dengan leluasa ingin jadi pelayan Tuhan, yakin kepada- Nya serta leluasa menyembah dan beribadah tiap waktu.
"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Galatia 5: 13.)
Bangsa Indonesia
terkungkung dalam penindasan serta penjajahan Belanda sepanjang 350 tahun.
Belum lagi 3,5 tahun dijajah tentara Jepang. Ini ialah suatu penderitaan yang
luar biasa bangsa kita di masa kemudian.
Begitu banyak
pelajaran yang bisa kita petik dari sejarah bangsa. Semangat juang para
pendahulu buat mencapai kemerdekaan sepatutnya dijadikan contoh untuk kita
hidup di era saat ini.
Dengan latar
balik yang berbeda- beda, mereka bersatu mengusir penjajah serta mewujudkan
NKRI. Apalagi di era kerajaan Majapahit dahulu terdapat Sumpah Palapa yang jadi
fakta serta simbol perekat persatuan serta kesatuan bangsa.
Semangat juang
seperti itu yang mengilhami para pahlawan bangsa, mereka bersatu serta bersama-
sama bangkit dari keterpurukan akibat penjajahan. Kemerdekaan juga bisa diraih.
Saat ini, kita terbebas dari jalinan belenggu para penjajah.
Telah lama bangsa ini menikmati kemerdekaan, tetapi bukanlah berarti perjuangan selesai. Perjuangan sebetulnya baru diawali. Saat ini, perjuangan kita bukan lagi dengan mengangkut senjata, melainkan dengan usaha mempertahankan persatuan serta kesatuan, dan mewujudkan cita- cita bangsa ialah warga yang hidup adil serta makmur.
Kita terletak
pada masa reformasi, yang ialah pergantian radikal yang bertujuan membetulkan
kehidupan pada seluruh aspek. Di masa reformasi ini, orang berani mengatakan
pendapatnya tanpa khawatir terintimidasi. Tetapi sayang, reformasi yang berjalan kali ini tidak semacam tujuan semula.
Bukan lagi soal
kepentingan bersama yang diperjuangkan, melainkan orang yang memperjuangkan
kepentingan golongannya sendiri- sendiri. Bla ini bersinambung, secara lama-
lama persatuan serta kesatuan bangsa hendak luntur sehingga semangat
kemerdekaan tidak lagi bergema semacam dulu.
Pada bulan
kebangsaan ini, ayo kita kembali meneladani semangat persatuan serta kesatuan
para pendahulu kita. Tanpa persatuan serta kesatuan, mustahil kemerdekaan bisa
diraih. Begitu pula tanpa persatuan serta kesatuan, tentu cita-cita bangsa
hendak susah tercapai.
Kemerdekaan Sejati
“Jadi apabila
Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” Yohanes 8: 36.
Merdeka! Pekik
ini bergema di segala negara. Bulan ini kita memeringati Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Merdeka berarti leluasa, leluasa memastikan nasib bangsa
sendiri tanpa terdapat tekanan dari pihak lain, dan terlepas dari penjajahan
bangsa asing.
Perihal awal
yang wajib dicoba merupakan mengucap syukur kepada Tuhan. Karena dengan
pertolonga- Nya lah kita bisa menikmati kemerdekaan. Secara lahiriah, kita
memanglah sudah leluasa dari perbudakan, tetapi secara rohani apakah kita telah
betul- betul merdeka ataupun masih dijajah oleh pihak lain?
Selaku orang
yakin, kita wajib bersyukur oleh pengorbanan Kristus di atas kayu salib yang
membagikan pengampunan dosa kepada kita.
"Kamu telah
dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran" (Roma 6:18); Supaya
kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu
berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”( Galatia 5: 1).
Pengampunan dari
Kristus tersebut merupakan kuasa yang memerdekakan kita secara merata, yang
memungkinkank kita mempunyai hidup berkemenangan dalam seluruh aspek kehidupan.
Sayang, masih banyak orang Kristen terbelenggu serta diperbudak kuasa- kuasa
lain.
Masih terletak
dibawah tipu energi iblis, dipahami roh dendam, kebencian, sakit hati, tama,
serta yang lain sehingga kita tidak hidup sebagaimana yang Tuhan kehendaki.
Kita sudah
dimerdekakan Kristus dari kuasa dosa, dimaksudkan supaya mengisi kemerdekaan
itu dengan kehidupan yang benar serta berkenan kepada Tuhan, yang mneghasilkan
buah untuk kemuliaan nama- Nya. Tetapi, kemerdekaan itu malah kita salah pakai
selaku peluang melaksanakan perbuatan dosa.
Ingatlah satu perihal ini: kemerdekaan dari Kristus bukan cuma hanya membebaskan kita dari dosa, tetapi buat memulihkan tujuan seluruh Allah menghasilkan kita supaya kita bisa hidup dalam kebenaran sehingga jadi seragam dengan Ia. Tinggal dalam kebenaran- Nya seperti itu yang memerdekakan kita dari seluruh belenggu. (yl)