Renungan Minggu Advent GMIT Allah Beserta Kita (Yesaya 7 : 10-17)
Minggu Advent, suatu masa penantian yang penuh harapan, mengajak kita
untuk merenung tentang kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Dalam kegelapan,
kita mencari cahaya, dan dalam ketidakpastian, kita menanti janji-Nya. Yesaya
7:10-17 membawa kita pada perjalanan spiritual yang mendalam, menyoroti betapa
Allah senantiasa beserta kita, membawa kabar baik dan mengukir kisah keajaiban
dalam setiap tahap kehidupan.
Kehadiran Allah dalam Setiap Keadaan (Yesaya 7:10-13)
Yesaya, nabi besar Israel, menjadi perantara pesan ilahi dalam saat-saat yang penuh tantangan. "TUHAN mеlаnjutkаn fіrmаn-Nуа kepada Ahas, kаtа-Nуа: "Mіntаlаh ѕuаtu реrtаndа dаrі TUHAN, Allаhmu, biarlah itu sesuatu dari dunіа оrаng mati yang раlіng bаwаh аtаu ѕеѕuаtu dаrі tempat tеrtіnggі уаng dі аtаѕ." (Yesaya 7:10-11). Ahas, raja Yehuda, dihadapkan pada tekanan politik dan ancaman perang. Namun, ketika Allah menawarkan tanda sebagai bukti kehadiran-Nya, Ahas enggan meminta, mungkin karena kekacauan dan ketidakpastian yang meliputi hatinya.
Berbicara pada zaman ini, di mana kita juga dihadapkan pada
ketidakpastian dan kekacauan hidup, kita mungkin merasakan kebingungan serupa.
Kadang-kadang, kita ragu akan kehadiran Allah dalam setiap keadaan. Namun,
ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak hanya hadir dalam kegembiraan
dan kelimpahan tetapi juga dalam kegelapan dan kesulitan. Dia menawarkan
tanda-Nya kepada kita, bukan sebagai hukuman, tetapi sebagai pengingat bahwa
kita tidak sendirian. Kita diajak untuk membuka hati kita pada kehadiran-Nya,
meminta tanda kehadiran-Nya dalam setiap langkah hidup kita.
Janji Kehadiran Allah dalam Segala Peristiwa (Yesaya 7:14-17)
Yesaya memberikan tanda yang luar biasa: "Sеbаb іtu Tuhаn ѕеndіrіlаh уаng аkаn memberikan kераdаmu suatu реrtаndа: Sеѕungguhnуа, ѕеоrаng perempuan muda mengandung dan аkаn melahirkan ѕеоrаng аnаk lаkі-lаkі, dan іа аkаn menamakan Dia Imаnuеl." (Yesaya 7:14). Tanda ini melebihi batas waktu dan konteks Ahas; ini adalah nubuat tentang kelahiran Mesias yang akan membawa kedamaian dan keadilan yang abadi.
Dalam setiap minggu Advent, kita merenungkan janji ini yang telah
tergenapi dalam Yesus Kristus. Imanuel, artinya "Allah beserta kita,"
adalah tanda kehadiran-Nya yang penuh kasih dalam sejarah manusia.
Kelahiran-Nya di gua Bethlehem membuktikan bahwa Allah memilih menyertai kita
dalam kondisi keterbatasan dan kerapuhan manusia. Ini bukan hanya janji untuk
masa lalu, tetapi juga janji kehadiran-Nya dalam setiap detik kehidupan kita.
Namun, janji ini tidak selalu diikuti oleh sukacita segera. Yesaya melanjutkan
dengan meramalkan bahwa meskipun akan ada waktu di mana bayi itu akan makan
madu dan madu pohon liar, negeri mereka akan dihancurkan. Dalam konteks
perjanjian baru, kita dapat merenungkan bagaimana kehadiran Allah dalam hidup
kita tidak selalu terwujud dalam kenyamanan segera. Kehadiran-Nya sering kali
menghadirkan kita pada pengorbanan dan pelayanan bagi sesama.
Kreativitas dan Keberanian dalam Menyambut Kehadiran Allah
Minggu Advent mengajarkan kita untuk menantikan kedatangan-Nya dengan
kreativitas dan keberanian. Ayat-ayat ini tidak hanya mengundang kita untuk
merayakan kehadiran Allah yang terwujud dalam Yesus Kristus tetapi juga untuk
membuka hati kita pada karya-Nya yang terus-menerus dalam kehidupan kita
sehari-hari. Ketika kita menyambut-Nya dengan iman dan harapan, kita dipenuhi
dengan kreativitas untuk melibatkan diri dalam pelayanan dan kasih kepada
sesama.
Bagaimana kita dapat bersikap kreatif dalam menyatakan kehadiran Allah
dalam hidup kita? Mungkin dengan merenung, berkarya seni, atau melayani sesama.
Sama seperti tanda kehadiran-Nya dalam kelahiran Yesus adalah tanda
kreativitas-Nya dalam menyelamatkan umat manusia, demikian pula kita, sebagai
umat-Nya, dipanggil untuk bersikap kreatif dalam menyatakan kasih-Nya kepada
dunia.
Ayat Alkitab Pendukung: Kehadiran Allah dalam Perjanjian Baru
Dalam perjanjian baru, kita menemukan konfirmasi janji kehadiran Allah. Matius 1:23 menyatakan, "Sesungguhnya, anak dаrа іtu аkаn mеngаndung dаn melahirkan ѕеоrаng аnаk laki-laki, dan mereka akan menamakan Dіа Imanuel” – yang bеrаrtі: Allаh mеnуеrtаі kіtа." Yesus Kristus, sang Mesias, memenuhi nubuat Yesaya dan membawa kehadiran Allah yang nyata kepada umat-Nya.
Tidak hanya itu, dalam Matius 28:20, Yesus sendiri menegaskan janji kehadiran-Nya, "dan аjаrlаh mereka melakukan ѕеgаlа ѕеѕuаtu уаng tеlаh Kuреrіntаhkаn kepadamu. Dаn kеtаhuіlаh, Aku mеnуеrtаі kаmu ѕеnаntіаѕа ѕаmраі kераdа аkhіr zаmаn.” Kehadiran Allah, melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus, tidak hanya terbatas pada masa lalu tetapi meluas hingga masa kini dan masa yang akan datang. Kita diajak untuk hidup dalam kesadaran akan kehadiran-Nya yang senantiasa menyertai kita, memberikan keberanian dan harapan dalam setiap perjalanan hidup.
Penutup: Menyongsong Kehadiran-Nya dengan Penuh Antusiasme
Sebagai umat GMIT, mari kita memasuki setiap minggu Advent dengan penuh antusiasme, siap menyongsong kehadiran Allah dalam setiap aspek hidup kita. Kita tidak hanya merenungkan janji yang telah terpenuhi dalam Yesus Kristus tetapi juga menantikan janji kehadiran-Nya yang terus-menerus membimbing dan memampukan kita.
Dalam kesenjangan kehidupan, mari kita percaya bahwa Allah bersama kita, membawa cahaya dalam kegelapan dan harapan dalam kesulitan. Melalui kreativitas dan keberanian kita, mari kita menjadi saksi kehadiran-Nya yang membebaskan dan memberi makna pada setiap momen hidup kita. Advent bukan hanya tentang menantikan Natal yang lalu, tetapi juga mengenai kesiapan hati kita menyambut kedatangan-Nya dalam hidup kita sekarang dan selamanya. Amin.