Pelepasan Burung Merpati tanda penghormatan keajaiban Tuhan
Introduction
Di bawah langit biru yang cerah, Rabu pagi itu menjadi saksi bisu sebuah
peristiwa yang menggugah hati di Via Dolorosa Alak. Suara lonceng gereja
menggema, mengiringi langkah-langkah jemaat yang penuh harap menuju rumah
ibadah baru mereka. Tak sekadar acara penahbisan biasa, hari itu menyimpan
kisah perjuangan dan kebersamaan yang telah terukir sejak tahun 2011. Apa yang
membuat momen ini begitu istimewa dan berkesan, hingga siapapun yang
mendengarnya ingin tahu lebih dalam?
Editorial Report
PENA ROHANI, ALAK - Rabu (11/01/2023) menjadi hari yang penuh sukacita
bagi jemaat GMIT Via Dolorosa Alak dengan diadakannya Ibadah Penahbisan RumahIbadah Jemaat Via Dolorosa Alak. Acara ini juga menandai Pembukaan Sidang
Majelis Klasis (MK) Kupang Barat XIV, sebuah peristiwa bersejarah yang akan
dikenang sepanjang masa oleh jemaat.
Pembangunan gereja ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada tahun
2011 dan berhasil diselesaikan pada tahun 2022. Dana pembangunan berasal dari
sumbangan pribadi, swadaya jemaat, serta donasi dari dalam dan luar jemaat,
dengan total biaya sebesar 1,8 miliar rupiah.
Acara ini juga menjadi momen istimewa dengan pembukaan Sidang Majelis
Klasis (MK) Kupang Barat XIV yang merupakan hasil kerja keras Panitia
Pembangunan Klasis Kupang Barat periode 2020-2023. Panitia yang terlibat dalam
pembangunan ini terdiri dari Pnt. Salomo Minfini, S.Pd (Ketua), Gasper Timuli
(Sekretaris), Pnt. Tobias Manas (Bendahara), dan Bapak Yos Lede (Seksi Usaha
Dana).
Buku sejarah Gereja GMIT Jemaat Via Dolorosa Alak yang berjudul
"Mekar di Atas Karang" diluncurkan dan diserahkan oleh tim penulis
kepada jemaat usai ibadah penahbisan. Tim penulis berharap buku ini menjadi
berkat bagi jemaat, baik sekarang maupun di masa mendatang.
Acara ini juga diwarnai dengan pelepasan Burung Merpati Putih sebelum memasuki ruang kebaktian sebagai simbol penghormatan atas keajaiban Tuhan bagi seluruh dunia. Penyambutan unik ini mungkin menjadi yang pertama kali di Kupang Barat, mengingat tradisi serupa lebih sering dijumpai di negara-negara Eropa. Untuk keseluruhan momen penyambutan sebagaimana tulisan pada laman ini tonton video berikut :
Tonton Video
Seruan Gembala
Di penghujung acara yang penuh makna ini, Gembala Jemaat mengajak seluruh
hadirin untuk merenungkan kebesaran Tuhan yang telah membimbing perjalanan
panjang pembangunan rumah ibadah ini. "Marilah kita senantiasa bersyukur
dan percaya bahwa di setiap langkah kita, Tuhan selalu hadir dan bekerja dengan
cara-Nya yang ajaib," ujar sang Gembala. "Biarlah gedung ini menjadi
saksi hidup akan iman dan pengabdian kita kepada-Nya, serta menjadi tempat di
mana kasih dan damai sejahtera-Nya terus bersemi." Seperti tertulis dalam
Mazmur 127:1, "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha
orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah
pengawal berjaga-jaga." Amin.
Written by: PenaRadmin
Editor : PenaRadmin