Jemaat Tubutuan - Indonesia mengakui 6 agama, termasuk AgamaKatolik dan Kristen. Meski bukan agama mayoritas, tetapi banyak orang yang
memeluk kedua agama ini.
Proses masuknya agama Katolik dan Kristen di Indonesia
terkait dengan perdagangan dan pendudukan negara asing di Tanah Air. Portugal
adalah negara pertama yang membawa agama Kristen Katolik ke Indonesia dengan
misi kekayaan, kejayaan, dan agama. Mereka menyebarkan ajaran Katolik di Maluku
untuk tujuan perdagangan rempah-rempah. Simon Vaz, seorang misionaris Portugis,
adalah orang pertama yang mengkristenkan sejumlah bangsawan Ternate, salah
satunya Sultan Ternate Tabariji pada tahun 1533-1534. Kemudian, Serikat Yesuit
yang diimami oleh Fransiscus Xaverius juga dikirim ke Maluku oleh Paus di
Vatikan untuk memperluas penyebaran ajaran Kristen-Katolik.
Belanda menduduki wilayah yang sama, Maluku, pada tahun 1575
dan membawa misi dagang dan penyebaran ajaran Kristen Protestan. Mereka
melarang kegiatan agama Katolik dan memposisikan pendeta Protestan dari Belanda
menggantikan imam Katolik berkebangsaan Portugis. Bahkan, Belanda mengeluarkan
hukuman mati bagi para imam Katolik yang ketahuan melakukan misi penyebaran
injil. Salah satu contohnya adalah Pastor Egidius d’Abreu SJ yang dibunuh di
Kastel Batavia pada 1624.
Kesimpulan dan Penutup
Kesimpulannya, agama Katolik dan Kristen masuk ke Indonesia
melalui proses perdagangan dan pendudukan negara asing, khususnya Portugal dan
Belanda. Meskipun bukan agama mayoritas, banyak orang di Indonesia yang memeluk
agama Katolik dan Kristen. Namun, proses masuknya kedua agama ini juga diwarnai
dengan konflik antara penganut agama Katolik dan Protestan.
Sebagai penutup, ayat Alkitab yang sesuai untuk mengingatkan kita tentang pentingnya hidup berdamai dan saling menghormati antar umat beragama adalah Filipi 2:3, yang berbunyi "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri." (yl).