Jika Itu Bergantung Kepadamu, Hiduplah dalam Damai dengan Semua Orang
Renungan pada Roma 12:9-21
Pengantar
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menggugah kita
dengan kata-kata yang kuat, "Jika itu bergantung kepadamu, hiduplah dalam
damai dengan semua orang!" (Roma 12: 18). Dalam pasal 12 ayat 9-21, Paulus
memberikan panduan berharga tentang bagaimana kita sebagai orang percaya dapat
menciptakan dan memelihara damai dalam hidup kita, baik dalam hubungan dengan
Allah, diri sendiri, maupun dengan sesama manusia. Artikel ini akan menjelajahi
pesan penting Paulus ini dan memberikan wawasan tentang betapa pentingnya hidup
dalam damai dan kasih dalam dunia yang sering kali penuh dengan konflik.
Artikel ini berbicara tentang pentingnya damai dalam kehidupan dan
bagaimana seseorang dapat mencapai damai dengan Allah, diri sendiri, dan orang
lain. Damai itu indah, dan dalam dunia yang sering penuh dengan konflik dan
permusuhan, mencapai damai menjadi sebuah tugas penting bagi setiap individu.
Mari kita bahas lebih lanjut dalam rangkaian singkat ini.
Damai adalah keadaan harmoni di mana segala sesuatu berjalan secara
serasi. Ini mencakup hubungan harmonis dengan Allah, diri sendiri, sesama
manusia, dan alam. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa damai itu
indah, dan pesan ini sering ditemukan dalam pamflet dan spanduk di mana-mana.
Namun, dalam kenyataan, seringkali kita melihat konflik, permusuhan,
dan ketidakpahaman di masyarakat. Orang-orang sulit untuk membangun hubungan
yang harmonis dan menerima satu sama lain dengan baik, terlepas dari perbedaan
suku, agama, atau latar belakang lainnya.
Dalam konteks gereja di Roma, terjadi perselisihan mengenai Hukum
Taurat. Orang Kristen Yahudi menganggap Hukum Taurat sangat penting, sementara
orang Kristen non-Yahudi melihatnya dengan cara yang berbeda. Konflik ini
menyebabkan ketegangan dan perpecahan dalam komunitas gereja.
Namun, Rasul Paulus memberikan nasihat penting kepada jemaat di Roma,
yaitu hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Hidup damai dengan semua orang
adalah pilihan utama bagi orang percaya. Ini karena Tuhan tidak menghendaki
ketegangan dalam kehidupan anak-anak-Nya.
Proses Hidup Damai
Namun, hidup damai dengan semua orang bukanlah hal yang mudah. Ada
proses yang harus dilewati.
Pertama, Berdamai dengan Allah
Seseorang harus berdamai dengan Allah melalui iman pada Yesus Kristus.
Damai dengan Allah adalah pondasi dari damai yang sejati. Tanpa itu, kita akan
hidup dalam permusuhan dengan-Nya.
Kedua, Berdamai dengan diri
Seseorang harus berdamai dengan diri sendiri. Ini melibatkan penerimaan
diri apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Ini juga berarti
melepaskan luka batin dan pikiran negatif yang dapat merusak diri sendiri.
Ketiga, Berdamai dengan Allah dan diri kita.
Setelah berdamai dengan Allah dan diri sendiri, kita dapat berdamai
dengan sesama. Ini melibatkan mengatasi permusuhan dan konflik, bahkan dengan
mereka yang menjadi musuh kita. Ini adalah bagian dari hidup dalam perdamaian
dengan semua orang.
Penting untuk merawat dan memelihara perdamaian ini melalui kasih,
kesabaran, doa, semangat persatuan, dan melakukan kebaikan. Setiap individu
harus berusaha menjadi sumber berkat bagi sesama dan bersedia berkorban untuk
kebaikan bersama.
Cara hidup seperti ini mencerminkan kedewasaan iman dan memungkinkan
kita menjadi alat perdamaian dalam dunia ini. Yesus Kristus adalah contoh
sempurna dari seseorang yang membawa damai, dan Dia meminta kita sebagai
anak-anak Allah untuk melanjutkan misi ini.
Dalam ajaran-Nya di bukit, Yesus mengajarkan betapa pentingnya membawa
damai dan mengatakan bahwa mereka yang melakukannya akan disebut anak-anak
Allah. Oleh karena itu, sebagai orang percaya, tugas kita adalah tidak hanya
hidup dalam damai tetapi juga membawa damai dalam kehidupan bersama dengan
semua orang.
Dalam dunia yang sering kali penuh dengan ketegangan dan konflik, pesan "Damai itu indah" tetap relevan. Damai adalah karunia yang harus kita anugerahkan kepada orang lain melalui hidup kita yang damai, mengasihi, dan berdamai. Dengan demikian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik, yang penuh dengan harmoni dan cinta.
Kesimpulan
Dalam surat kepada jemaat di Roma, Paulus menegaskan bahwa hidup dalam
damai dengan semua orang adalah panggilan utama bagi setiap orang percaya.
Damai bukan hanya sekadar impian indah, tetapi sebuah tugas yang harus diemban
dengan tulus. Dengan berdamai dengan Allah melalui iman pada Yesus Kristus,
menerima diri sendiri, dan berupaya berdamai dengan sesama, kita dapat menjadi
alat perdamaian dalam dunia yang sering kali penuh dengan konflik. Inilah
panggilan kita sebagai anak-anak Allah, untuk membawa damai dan cinta kepada
semua orang di sekitar kita.
Ajakan Suara Gembala
Kita sebagai umat Kristen tidak hanya dipanggil untuk hidup dalam
damai, tetapi juga untuk menjadi pembawa damai. Sebagaimana ajaran Yesus dalam
Matius 5:9, "Berbahagialah orang
yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." Mari
kita bersama-sama menerapkan ajaran Paulus ini dalam kehidupan kita
sehari-hari, mengasihi, memaafkan, dan menciptakan hubungan yang harmonis
dengan semua orang. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi cahaya Kristus
dalam dunia yang penuh dengan kegelapan dan konflik. Hiduplah dalam damai
dengan semua orang, karena itulah panggilan yang Tuhan anugerahkan kepada kita.
===========================