Penghakiman Tahta Putih Besar dan Penghargaan Bagi
Orang Kristen
Pendahuluan
Sebagaimana dilangsir dari christianpost. Dan bahwa dalam rangka memahami pandangan tentang
penghakiman pada masa Akhir Zaman menurut perspektif Kristen, Pastor Greg
Laurie dari Harvest Christian Fellowship telah memberikan pandangan yang
menarik dan menggugah hati. Dalam pesannya, Pastor Laurie membahas secara
mendalam tentang perbedaan penghakiman antara mereka yang memiliki iman dan
yang tidak beriman, serta implikasinya bagi nasib akhir mereka. Salah satu poin
utama yang dibahas adalah Penghakiman Tahta Putih Besar, di mana Laurie
menjelaskan konsekuensi bagi orang yang tidak memiliki iman. Namun, tidak hanya
membahas tentang hukuman, Pastor Laurie juga memberikan wawasan tentang
penghargaan yang diberikan kepada orang Kristen, menggambarkan penghakiman
sebagai suatu momen penghargaan atas setia dalam pelayanan kepada Tuhan.
Melalui judul ini, kita diajak untuk merenungkan makna kedua konsep penghakiman
ini dan bagaimana hal tersebut membentuk pandangan Kristen tentang akhir
kehidupan.
Isi Informasi dan Kesaksian
Pastor Greg Laurie dari Harvest Christian
Fellowship baru-baru ini membahas tentang bagaimana Tuhan akan melakukan
penghakiman terhadap orang Kristen dan orang yang tidak beriman di Akhir Zaman.
Dalam ceramahnya pada tanggal 20 Agustus, sebagai bagian dari seri tentang
Akhir Zaman, Laurie menjelaskan bahwa meskipun semua orang akan mengalami
penghakiman suatu hari nanti, baik mereka Kristen atau bukan, tetapi jenis
penghakiman yang akan mereka alami akan berbeda.
Bagi mereka yang tidak memiliki iman, akan ada
Penghakiman Tahta Putih Besar, seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 20:15. Di
saat itu, Kitab Kehidupan akan dibuka, dan siapa pun yang namanya tidak
tercatat di dalamnya akan dihukum dengan dilemparkan ke dalam Lautan Api. Ini
adalah hukuman akhir bagi mereka yang tidak memiliki iman, dan tidak ada jalan
kembali setelahnya.
Lalu, Pastor Laurie membicarakan tentang
penghakiman bagi orang Kristen. Ia mengajak jemaatnya untuk melihatnya sebagai
sebuah upacara penghargaan, di mana mereka akan diberi penghargaan atas setia
dalam pelayanan kepada Tuhan. Ia membuat perbandingan dengan penghargaan dalam
prestasi olahraga atau akademis, di mana beberapa penghargaan diberikan hanya
untuk partisipasi.
Pastor Laurie menegaskan bahwa saat seseorang
diselamatkan, itu bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari hidup yang
dipersembahkan untuk Tuhan. Tujuannya menjadi jelas: memuliakan Tuhan dan
menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Bagi orang Kristen, saat penghakiman tiba,
itu bukan saat untuk panik, tetapi saat pahala diberikan.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa bagi mereka
yang tidak memiliki iman, Penghakiman Tahta Putih Besar adalah saat terakhir.
Oleh karena itu, keputusan untuk mengikuti Tuhan harus diambil saat ini, karena
hidup ini menentukan bagaimana akhirat akan dihabiskan.
Pastor Laurie juga menantang pandangan bahwa
seseorang bisa diselamatkan hanya karena perbuatan baik yang melebihi perbuatan
buruk. Ia mengingatkan bahwa keselamatan datang dari pengampunan Tuhan, bukan
karena perbuatan manusia. Ia mendorong orang percaya untuk hidup yang tercermin
dalam "buah rohani," tindakan dan perilaku yang menunjukkan iman
sejati.
Ucapan Pastor Laurie ini adalah bagian dari
rangkaian ceramah tentang topik Akhir Zaman, terutama berfokus pada kitab Wahyu
dalam Perjanjian Baru. Dalam ceramah lainnya, ia juga menjelaskan beberapa
kemungkinan mengapa Amerika Serikat tidak disebutkan dalam kitab Wahyu,
termasuk berbagai skenario tentang masa depan negara tersebut.
Penutup
Kesimpulan, Saran dan Tanggapan Positif
Dengan merenungi pandangan yang telah disampaikan oleh Pastor Greg Laurie mengenai penghakiman di Akhir Zaman, kita diberi pemahaman yang mendalam tentang implikasi rohaniah bagi mereka yang beriman dan yang tidak beriman. Artikel ini mengingatkan kita akan pentingnya mempertimbangkan pilihan hidup kita secara bijak, sebab pada akhirnya, penghakiman akan menjadi penentu nasib abadi kita. Seperti yang tertulis dalam Wahyu 20:15, "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperkuat iman, mengarahkan hidup kita untuk memuliakan Tuhan, dan membawa buah-buah rohaniah yang baik, seperti yang ditegaskan dalam Galatia 5:22-23, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu"
Saran yang diambil dari pesan Pastor Laurie adalah untuk tidak sekadar mengandalkan perbuatan baik semata, tetapi juga memahami bahwa keselamatan datang melalui kasih dan pengampunan Tuhan. Kita diingatkan untuk menjalani hidup dengan maksud dan tujuan yang lebih dalam, yaitu untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama dengan tulus. Dengan demikian, mari kita hidup sebagai pribadi yang berbuah rohaniah dan menghadapi penghakiman dengan keyakinan akan kasih dan rencana Tuhan yang luar biasa. Seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 5:10, "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." Dengan memegang teguh prinsip-prinsip ini, kita dapat menjalani kehidupan yang bermakna dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan rohaniah dengan penuh keyakinan.