Pdt. Samuel Pandie, S.Th., Memimpin GMIT dengan Kreativitas dan Komitmen
Baru
Rabu, 10 Januari 2024 - Klasis Kupang Timur
Pendahuluan
Dalam gemerlap estafet kepemimpinan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT),
Pdt. Samuel Pandie, S.Th., membuka lembaran baru dengan penuh kreativitas dankomitmen yang membara. Sebagai pilar yang menopang keberlanjutan roh
kerohanian, kepemimpinan baru ini menggugah semangat perubahan dan inovasi.
Dalam meniti langkahnya, Pdt. Samuel tidak hanya berjanji untuk memimpin GMIT
dengan adil, setia, dan rendah hati, tetapi juga menanggapi isu-isu krusial
dengan bijak, dari kemiskinan hingga tantangan era digital. Dengan kata lain,
kepemimpinan Pdt. Samuel Pandie adalah sinergi antara kreativitas yang memikat
dan komitmen yang membara, merajut harapan baru bagi perjalanan spiritual GMIT.
Isi konten
Dalam sebuah pagelaran keagamaan yang penuh makna di Jemaat Getsemani
Babau, Klasis Kupang Timur, sebagaimana dilangsir dari laman sinodegmit.or.id; Pdt.
Samuel Pandie, S.Th., resmi menerima estafet kepemimpinan Gereja Masehi Injili
di Timor (GMIT) untuk periode 2024-2027. Kehadiran Pdt. Samuel dan delapan
pemimpin lainnya merupakan hasil pilihan pada Persidangan Sinode ke-35, yang
mengukuhkan mereka sebagai pemimpin baru GMIT setelah masa jabatan MS GMIT
2020-2023 yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Mery Kolimon.
Dalam atmosfer kebaktian serah terima yang sarat makna, Pdt. Emr. Mesakh
Beeh memberikan khotbahnya yang mempesona, menyebut estafet kepemimpinan ini
sebagai bagian dari sejarah pekabaran Injil kerajaan Allah. "Ini bukan
sekedar rutinitas kelembagaan, melainkan sejarah Allah menuntun umat-Nya melalui
para hamba-Nya," ujarnya dengan penuh semangat.
Pdt. Beeh juga mengingatkan bahwa pemimpin yang dipilih Tuhan harus
memiliki hati yang teguh, taat pada firman Tuhan, tidak menyimpang ke kanan
atau ke kiri, dan membawa umat menuju tujuan yang Tuhan kehendaki, sesuai
dengan ajaran Yosua 1. Ia juga mengapresiasi karya pelayanan MS GMIT periode
sebelumnya, sambil menegaskan bahwa karya Pdt. Mery akan terus dikenang.
Dalam rangkaian kebaktian, Pdt. Mery Kolimon, pemimpin GMIT periode
sebelumnya, menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada
seluruh anggota GMIT serta pihak-pihak yang telah mendukung kepemimpinannya.
Dengan rendah hati, ia memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi
selama kepemimpinannya.
"Kiranya Roh Kudus memberi kita kemampuan melepas semua kemarahan
dan kebencian, dendam dan kecurigaan, akar pahit yang membuat kita sulit untuk
menari bersama dengan sukacita," ucap Pdt. Mery, sambil mengajak seluruh
anggota GMIT untuk mendukung kepemimpinan baru dengan hormat, kritis, dan
konstruktif.
Pimpinan MS GMIT Periode 2024-2027 yang baru terbentuk, dipimpin oleh
Pdt. Samuel Benyamin Pandie, S.Th., menyatakan komitmennya untuk berlaku adil,
setia, dan rendah hati, sejalan dengan tema periodik GMIT. Pdt. Samuel juga
menyoroti beberapa isu krusial yang akan menjadi fokusnya, seperti kemiskinan,
perbaikan mutu sekolah-sekolah GMIT, pemberdayaan aset gereja, keberpihakan
pada kaum rentan, pekerja migran, dan tantangan era digital.
"Saatnya layar perahu GMIT terus dibentangkan menuju tujuan yang
kita harapkan," ungkap Pdt. Samuel, sambil menyerukan agar isu-isu
promordial yang memecah belah dihentikan. Di tengah tantangan teknologi
digital, ia juga mengajak anggota gereja untuk bijak membedakan realitas fisik
dan digital, agar tidak mudah terperdaya oleh berita bohong.
Dalam suasana yang sarat makna ini, GMIT mencatat babak baru dalam
sejarahnya yang sudah berusia 76 tahun. Semoga estafet kepemimpinan ini membawa
keberkahan dan kesuksesan bagi gereja yang telah melakukan pergantian kepemimpinan
sebanyak 20 kali sejak berdiri pada 31 Oktober 1947.
Kesimpulan
Dengan estafet kepemimpinan yang diterima oleh Pdt. Samuel Pandie, S.Th., GMIT memasuki babak baru yang dipenuhi dengan semangat inovasi dan dedikasi. Kiprahnya yang dijanjikan adil, setia, dan rendah hati membawa harapan segar bagi umat. Sebagai langkah penutup seremoni serah terima, mungkin kita dapat merenungkan ayat Alkitab yang sesuai dari Yosua 1:9, yang menyatakan, "Bukаnkаh tеlаh Kuреrіntаhkаn kepadamu: kuаtkаn dan teguhkanlah hаtіmu? Jаngаnlаh kесut dan tawar hati, ѕеbаb TUHAN, Allahmu, mеnуеrtаі еngkаu, kе mаnа рun engkau реrgі." Dalam keberanian dan kebijaksanaan, GMIT bersama-sama melangkah ke masa depan yang cerah, dipandu oleh tangan Tuhan yang setia.
Seruan Gembala dan Doa
Sebagai seruan dari gembala spiritual, mari kita bersama-sama menjadikan perjalanan ini sebagai panggilan untuk saling mendukung, berdoa, dan tumbuh bersama dalam kasih Kristus. Pdt. Mery Kolimon, dengan hati yang rendah dan bersyukur, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga koinonia dan marturia yang berintegritas. Dalam 1 Petrus 4:10, "Lауаnіlаh ѕеоrаng akan уаng lain, ѕеѕuаі dеngаn karunia уаng tеlаh diperoleh tіар-tіар оrаng ѕеbаgаі реnguruѕ yang baik dari kasih kаrunіа Allаh.". Kita diajak untuk menggunakan karunia-karunia yang telah diberikan kepada kita untuk melayani satu sama lain sebagai pengurus yang setia dari kasih Allah.
Mari kita doakan agar kepemimpinan baru di GMIT, di bawah Pdt. Samuel Pandie, S.Th., diberikan hikmat dan kekuatan oleh Tuhan, dan bahwa kita semua dapat menjadi satu tubuh yang kuat, membentangkan layar perahu GMIT menuju tujuan ilahi-Nya. Sebagaimana tertulis dalam Filipi 2:2-3, "karena іtu sempurnakanlah sukacitaku dengan іnі: hеndаklаh kаmu ѕеhаtі sepikir, dalam ѕаtu kаѕіh, satu jіwа, ѕаtu tujuan, dеngаn tіdаk mencari kepentingan sendiri аtаu puji-pujian yang ѕіа-ѕіа. Sеbаlіknуа hendaklah dеngаn rеndаh hati yang seorang mеngаnggар уаng lаіn lеbіh utama dаrі pada dіrіnуа sendiri." Dengan doa dan kerjasama, kita dapat melangkah maju dalam kebersamaan dan kesatuan, membawa terang kasih Kristus dalam setiap langkah perjalanan kita. (yl)
Information source : sinodegmit.or.id
Penulis & Redaktur : Jt admin