Berjumpa dengan Tuhan dalam Diri Sesama (Matius 25:31-46)
Sesuai Daftar Bacaan Triw. II Masa Raya: Minggu Ke-V Paskah GMIT, Minggu, 28 April 2024
Introduction
Di antara gemerlap kehidupan, seringkali kita melewatkan
kehadiran Tuhan yang tersembunyi dalam diri sesama. Kisah pengadilan terakhir
dalam Matius 25:31-46 mengajarkan bahwa ketika kita melayani yang
terpinggirkan, kita sebenarnya berjumpa dengan Sang Pencipta. Tuhan tidak hadir
dalam kemegahan dunia, tetapi dalam sapaan hangat orang yang membutuhkan, dalam
sentuhan lembut orang yang terluka, dan dalam mata yang mencari belas kasihan.
Mari, kita renungkan bagaimana setiap tindakan kasih kita kepada sesama merupakan
suatu bentuk pertemuan dengan Sang Khalik yang mengasihi kita tanpa batas.
1. Pendahuluan
Mengenalkan Tema: "Berjumpa dengan Tuhan dalam DiriSesama"
Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita
dapat menjumpai Tuhan dalam diri sesama. Kisah dalam Matius 25:31-46
menggambarkan pengalaman yang menggetarkan hati, di mana Tuhan menyatakan
diri-Nya hadir dalam kehidupan sehari-hari melalui orang-orang yang mungkin
sering kali terlupakan oleh dunia. Kita diajak untuk melihat bahwa setiap
tindakan kebaikan yang kita lakukan kepada sesama adalah sebagai tindakan
langsung kepada Tuhan. Dengan mengenali kehadiran Tuhan dalam diri sesama, kita
juga memperdalam hubungan rohani kita dengan-Nya.
Mengapa Penting untuk Melihat Tuhan dalam Diri Sesama
Pentingnya melihat Tuhan dalam diri sesama terletak pada
esensi kasih dan pengorbanan yang kita tanamkan dalam kehidupan kita. Dalam
kisah pengadilan akhir zaman, Tuhan memisahkan domba dan kambing berdasarkan
bagaimana mereka memperlakukan sesama manusia. Ini mengingatkan kita bahwa
setiap tindakan kita memiliki makna yang lebih dalam di hadapan Tuhan. Dengan
memandang sesama sebagai manifestasi kehadiran Tuhan, kita juga membentuk
karakter yang lebih baik sebagai umat-Nya.
2. Teks Alkitab
Pembacaan Matius 25:31-46 Ketika Anak Manusia datang
dalam kemuliaan-Nya dengan semua malaikat-Nya, Ia akan duduk di atas takhta
kemuliaan-Nya. Segala bangsa akan dikumpulkan di depan-Nya, dan Ia akan
memisahkan mereka satu sama lain, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing. Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan
kambing-kambing di sebelah kiri-Nya."b. Penjelasan Singkat tentang Kisah
Pengadilan Akhir ZamanKisah pengadilan akhir zaman dalam Matius 25:31-46
menggambarkan bagaimana Tuhan akan membedakan antara orang-orang yang
melayani-Nya dengan tulus dan ikhlas, dengan mereka yang tidak peduli terhadap
kebutuhan sesama. Domba yang ditempatkan di sebelah kanan-Nya adalah mereka
yang telah memberikan kasih, perhatian, dan bantuan kepada orang-orang yang
membutuhkan, sedangkan kambing di sebelah kiri-Nya adalah mereka yang tidak
pernah melihat kebutuhan orang lain dan tidak pernah bertindak untuk membantu.
3. Kajian dan Fakta Teologi
Kajian teologi yang relevan dengan tema ini dapat ditemukan
dalam beberapa ayat Alkitab lainnya. Misalnya, bandingkan dalam Markus 12:31, Yesus
mengajarkan bahwa kedua hukum terbesar adalah mengasihi Tuhan dengan segenap
hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Ini menegaskan bahwa kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama adalah dua hal
yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan beriman. Selain itu, dalam 1 Yohanes 4:20-21, kita diajak untuk merenungkan bahwa orang yang mengaku
mengasihi Allah tetapi membenci saudaranya adalah seorang pendusta, karena
orang yang tidak mengasihi saudaranya yang tampak, tidak mungkin mengasihi
Allah yang tidak terlihat.
4. Mengapa Tuhan Mengidentifikasi Diri-Nya dengan Orang Miskin dan Terpinggirkan
Tuhan mengidentifikasi diri-Nya dengan orang-orang yang lemah
dan terpinggirkan untuk mengajarkan kita nilai-nilai kasih, belas kasihan, dan
keadilan. Dalam identifikasi-Nya dengan mereka, Tuhan mengingatkan kita akan
pentingnya memperhatikan mereka yang sering diabaikan oleh dunia. Hal ini juga
menunjukkan bahwa setiap orang memiliki nilai yang sama di mata Tuhan, tanpa
memandang status sosial, ekonomi, atau budaya.
Pentingnya memperlakukan semua orang dengan kasih dan hormat
merupakan inti ajaran agama Kristen. Bandingkan dalam 1 Yohanes 4:7-8, dikatakan bahwa
kasih berasal dari Allah, dan siapa pun yang mengasihi, lahir dari Allah dan
mengenal Allah. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk mengasihi sesama sebagai
wujud pengenalan kita akan Allah dan sebagai tanda kasih kita kepada-Nya.
5. Pertanyaan Reflektif
Bagaimana Kita Bisa Melihat Tuhan dalam Diri Sesama?
Melihat Tuhan dalam diri sesama memerlukan hati yang peka dan
mata yang terbuka. Kita dapat melakukannya dengan melihat kebaikan, kasih, dan
kepedulian dalam tindakan dan kata-kata sesama. Ketika kita melihat orang lain
dengan kasih dan pengertian, kita sebenarnya melihat cerminan dari kasih dan
kehadiran Tuhan dalam kehidupan mereka.
Apa yang Dapat Kita Lakukan untuk Lebih Peduli terhadap
Orang-orang yang Membutuhkan?
Untuk lebih peduli terhadap orang-orang yang membutuhkan,
kita dapat memulainya dengan membuka mata dan hati kita terhadap kebutuhan
sesama. Kita dapat memberikan bantuan yang nyata, seperti memberi makan orang
lapar, memberikan pakaian kepada yang telanjang, dan memberikan tempat tinggal
kepada yang tak punya rumah. Selain itu, kita juga dapat memberikan dukungan
moral, doa, dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.
6. Kesimpulan
Melalui renungan ini, kita dipanggil untuk melihat Tuhan
dalam diri sesama dan bertindak sesuai dengan ajaran Yesus tentang kasih kepada
sesama. Mengenali kehadiran Tuhan dalam kehidupan orang lain dapat membawa
transformasi yang mendalam dalam hidup kita dan hubungan kita dengan-Nya. Oleh
karena itu, marilah kita bertekad untuk memperlakukan semua orang dengan kasih
dan hormat, menjadikan setiap tindakan kita sebagai perjumpaan dengan Tuhan
dalam diri sesama.
7. Doa Penutup
Ya Tuhan, Engkau yang hadir dalam diri sesama, kami bersyukur
atas kasih dan kehadiran-Mu yang senantiasa menyertai kami. Kami memohon agar
Engkau memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kami, agar kami dapat melihat
Engkau dalam diri sesama dan bertindak sesuai dengan kehendak-Mu. Bimbinglah
kami untuk senantiasa memberikan kasih dan belas kasihan kepada sesama,
sehingga setiap tindakan kami menjadi kesaksian akan kasih-Mu yang tak
terbatas. Amin.
TONTON VIDEO PENDUKUNG :
Written by: Jtadmin
Editor : Jtadmin