Pengurus Kaum Bapak GMIT Rayakan Bulan Budaya dan Pentakosta 2024 dengan
Semangat Anti Kekerasan Seksual
Introduction
Dalam semarak fajar yang membias warna-warni tradisi, Pengurus Kaum Bapak
GMIT Pengurus Kaum Bapak GMIT menyulut bara semangat dalam perayaan Bulan Budaya dan Hari Pentakosta
2024 perayaan Bulan Budaya dan Hari Pentakosta 2024. Di bawah langit biru Kupang, mereka mengangkat lentera keadilan,
menentang bayang-bayang kelam kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
Dengan irama doa dan pujian yang mengalun, jemaat dihantar pada sebuah perayaan
yang tak hanya memuliakan warisan leluhur, namun juga menyalakan api Roh Kudus
yang menerangi jalan menuju damai sejahtera.
Editorial Report
Kupang, 24 Mei 2024 – Pengurus Kaum Bapak Sinode Gereja Masehi Injili di
Timor (GMIT) menggelar perayaan Bulan Budaya dan Hari Pentakosta tahun 2024.
Kegiatan ini juga menjadi ajang kampanye anti kekerasan seksual terhadap
perempuan dan anak, serta isu perdagangan orang, hasil pangan lokal, dan
kepedulian terhadap sampah. Perayaan yang berlangsung di Jemaat Lanud El Tari
Kupang, Klasis Kota Kupang Timur, dihelat selama dua hari, Kamis dan Jumat
(23-24/5).
Tema Perayaan: Keadilan dan Damai Sejahtera
Mengusung tema "Roh Kudus memampukan Gereja bersaksi tentang
Keadilan dan Damai Sejahtera," perayaan ini diisi dengan berbagai kegiatan
seperti malam puji-pujian dan pentas budaya, pawai budaya, dan ibadah syukur.
Semua acara dirancang untuk mencerminkan komitmen GMIT terhadap keadilan sosial
dan pelestarian budaya lokal.
Partisipasi Peserta
Acara ini diikuti oleh 37 peserta perutusan dari berbagai klasis GMIT,
serta dihadiri oleh perwakilan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT), Forum Komunikasi Kota Kupang, Paroki St. Yoseph
Pekerja Penfui, Komunitas Jawa Kristen Kupang, dan komunitas lainnya dari
Kupang dan sekitarnya. Kehadiran penting lainnya termasuk Sekretaris Sinode
GMIT, Pdt. Lay Abdi Wenyi, Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan
Manurung, dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, serta para ketua majelis
klasis, pendeta, dan pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT.
Semarak Pawai Budaya
Pawai budaya yang diadakan menjadi sorotan utama perayaan ini. Kendaraan
roda dua dan empat dihiasi dengan berbagai atribut budaya seperti kain tenunan,
rumah tradisional, serta hasil pangan lokal seperti pisang, jagung, ubi,
kelapa, dan pinang. Pawai dimulai dari GMIT Center Kupang, melewati rute yang
mencakup Transmart, Gor Oepoi, Gereja Maranatha Oebufu, TDM, Bundaran PU, Pulau
Indah, wilayah Oesapa, Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Gereja
Marturia Oesapa Selatan, Jl. Bumi Liliba, SD Inpres Liliba, Gereja Bait El
Naimata, Paroki St. Petrus Penfui, dan berakhir di GMIT Lanud El Tari Kupang.
Setiap titik persinggahan diisi dengan atraksi penyerahan lentera oleh
Kaum Bapak sebagai simbol semangat Roh Kudus yang membakar semangat pelayanan.
Pesan dari Pimpinan GMIT
Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi Wenyi, dalam sambutannya menegaskan
pentingnya momen Pentakosta sebagai saat pencurahan Roh Kudus dan perayaan
keragaman budaya. Beliau menekankan bahwa tidak boleh ada budaya yang
mendominasi sehingga menciptakan ketidaksetaraan dan masalah sosial. "Kaum
Bapak harus menjadi role model bagi keluarga dan komunitas, memberikan teladan
dalam kehidupan spiritualitas, serta menjadi alat kesaksian dalam karya-karya
dan pelayanan," ujar Pdt. Abdi.
Romo Yonas Kamlasi dari Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui juga
menyampaikan pesan bahwa kegiatan ini harus menjadi inspirasi bagi umat Katolik
dan memberikan dampak positif. "Kaum Bapak diharapkan menjadi saksi
Kristus di manapun berada melalui pendekatan budaya," katanya.
Harapan dan Kesan Peserta
Ketua Kaum Bapak Betel Sonraen, Klasis Amarasi Selatan, Hofni Neparasi,
menyampaikan kesannya bahwa selama ini kaum bapak kurang aktif dalam pelayanan
gereja. Namun, melalui perayaan Bulan Budaya dan Hari Pentakosta tahun ini,
semangat pelayanan meningkat drastis. "Saya berharap semangat ini terus
berlanjut dan kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin tahunan," ujar
Hofni.
Penutupan
Rangkaian perayaan Bulan Budaya GMIT dan Hari Pentakosta 2024 ditutup
dengan ibadah syukur pada Jumat (24/5) di Jemaat GMIT Lanud El Tari Kupang,
dipimpin oleh Pdt. Ferderik Herison Herewila. Perayaan ini tidak hanya
memperkuat ikatan antarjemaat, tetapi juga mengangkat berbagai isu sosial
penting yang dihadapi masyarakat saat ini.
Seruan Gembala
Sebagai gembala yang memandu kawanan domba menuju padang yang hijau,
Pengurus Kaum Bapak GMIT menyerukan panggilan untuk terus berjuang melawan
ketidakadilan dan kekerasan, serta menjaga warisan budaya dan nilai-nilai
spiritual. Dalam setiap langkah, biarlah cinta kasih Kristus menjadi cahaya
penuntun. Marilah kita terus bersaksi dan berdoa agar Roh Kudus memampukan kita
dalam segala pelayanan. Seperti tertulis dalam Yohanes 14:27, "Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa
yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah
dan gentar hatimu." Amin.
Overseas source: sinodegmit.or.id
Rewritten by: Jtadmin
Editor : Jtadmin