Bulan Kebanggaan atau Bulan Penghakiman? Perspektif Kristen
Pengantar
Bulan Kebanggaan atau Bulan Penghakiman? - Bulan Juni selalu memiliki tempat istimewa
di hati saya. Bulan ini menampilkan hari terpanjang dalam setahun, dengan cuaca
yang hangat namun tidak terlalu panas seperti bulan Juli dan Agustus. Ini
adalah waktu yang sempurna untuk menikmati pagi dan sore hari di luar ruangan,
berenang yang menyegarkan, serta menyaksikan musim bisbol yang sedang
berlangsung. Hari Ayah yang jatuh pada hari Minggu ketiga di bulan Juni juga
menambah keistimewaan bulan ini. Tak lupa, pengantinku yang cantik lahir di
bulan Juni, membuat bulan ini semakin istimewa.
Kontroversi Bulan Juni di Amerika Serikat
Namun, di Amerika Serikat, bulan Juni juga membawa sisi yang lebih
kontroversial. Bulan ini dirayakan sebagai “Bulan Kebanggaan,” di mana simbol
pelangi yang seharusnya murni, kini digunakan secara luas di toko-toko dan
media sosial. Penyimpangan seksual dirayakan sebagai kebajikan, dan tim-tim
bisbol mengadakan “Malam Kebanggaan” di stadion mereka. Gedung-gedung
pemerintah diterangi dengan warna pelangi, bahkan Angkatan Laut AS mengubah
avatar dan bio Twitter mereka untuk mendukung perayaan ini.
Pandangan Kristen terhadap Bulan Juni
Sebagai orang Kristen, kita mungkin melihat bulan Juni sebagai bulan di
mana kegelapan tampak menguasai terang. Orang-orang yang tidak bertuhan dengan
berani mengejek Tuhan dengan menggunakan pelangi-Nya untuk merayakan sesuatu
yang Dia gambarkan sebagai kekejian. Namun, kita harus ingat bahwa Allah dalam
kedaulatan-Nya tetap berkuasa atas kegelapan dan tidak bisa dipermainkan, tidak
peduli seberapa keras manusia berusaha.
Kesombongan dan Penghakiman Tuhan
Masyarakat yang tidak bertuhan mungkin menggunakan bulan ini untuk
merayakan dosa mereka, namun kita harus mengakui kedaulatan Tuhan atas mereka
yang merayakan dosa kesombongan. Dalam Amsal 6:16-17, tertulis, “Ada enam hal
yang dibenci Tuhan, tujuh hal yang merupakan kekejian bagi-Nya; Mata yang
angkuh...” Kesombongan adalah manifestasi lahiriah dari hati yang sombong, dan
Tuhan membenci kesombongan. Petrus menulis, “Allah menentang orang yang
sombong, tetapi mengaruniakan kasih karunia kepada orang yang rendah hati” (band. 1
Petrus 5:5). Merayakan kesombongan berarti merayakan sesuatu yang dibenci Tuhan
dan menempatkan diri pada posisi di mana Tuhan menentang Anda.
Contoh Penghakiman dalam Alkitab
Penghakiman Tuhan terhadap kesombongan terlihat jelas dalam Alkitab.
Firaun di Mesir mengeraskan hatinya terhadap Tuhan, dan Tuhan juga mengeraskan
hatinya, yang akhirnya membawa kehancuran bagi pasukannya di Laut Merah
(band. Keluaran 14). Herodes dalam Kisah Para Rasul pasal 12, yang mengeksekusi Rasul
Yakobus, juga mengalami penghakiman Tuhan. Hatinya yang tidak bertobat
membuatnya meninggikan diri di atas Tuhan, dan dia dihukum karenanya.
Putra-putra Eli dalam 1 Samuel 2:25 menolak mendengarkan ayah mereka karena
Tuhan ingin membunuh mereka.
Pemeliharaan dan Kedaulatan Allah
Selain penghakiman, kita juga melihat kedaulatan Allah yang berkuasa atas
semua kejadian ini. Tuhan tidak sekadar pengamat pasif, tetapi aktif mengatur
dunia-Nya dan memerintah ciptaan-Nya. Penghakiman yang mendatangkan dosa yang
satu di atas dosa lainnya adalah bagian dari pemeliharaan Tuhan. Dari sudut
pandang ini, bulan kesombongan bukan hanya manifestasi dari kejahatan manusia
tetapi juga indikasi keadilan Tuhan.
Kesimpulan
Hati yang sombong adalah penghakiman yang paling menakutkan karena tidak
ada jalan keluarnya. Elemen penting untuk keselamatan adalah kebalikan dari
kesombongan. Tuhan senang dengan hati yang patah dan menyesal, bukan wajah
sombong. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang
berdukacita, karena mereka akan dihibur” (band. Matius 5:3-4). Satu-satunya cara
untuk diselamatkan adalah dengan merendahkan diri di hadapan salib Kristus dan
mencari belas kasihan melalui iman kepada-Nya.
Dengan demikian, bulan Juni – seperti bulan lainnya – adalah waktu untuk
mengingat bahwa kebanggaan sejati hanya ada di dalam salib Kristus. Sebagai
umat Kristiani, kita diajak untuk bertobat dan menemukan satu-satunya
kebanggaan kita pada salib Kristus.
Overseas source: Diterjemahkan dari tulisan Robb Brunansky (christianpost.com /2 juni 2024)
Rewritten by: Jtadmin
Editor : Jtadmin