Tidak Membedakan Orang (Mazmur 145:1-21)
Introduction
Dalam keheningan pagi yang tenang, ketika embun masih bergelayut di ujung
dedaunan, kita diingatkan akan kebesaran kasih Tuhan yang tidak membeda-bedakanorang. Seperti matahari yang terbit untuk semua, demikian pula kasih-Nya
menjangkau setiap jiwa tanpa pandang bulu. Mazmur 145 menggugah hati kita untuk
merenungi betapa luas dan dalam kasih setia Tuhan, yang mengalir bagai sungai
tanpa henti, menyentuh setiap insan dengan kelembutan dan rahmat-Nya yang tak
terukur. Mari kita tenggelam dalam renungan ini, membiarkan setiap kata menjadi
pelita yang menuntun kita memahami dan menghidupi kasih Tuhan yang tidak
membeda-bedakan, memberikan sinar harapan dan cinta bagi dunia yang sering kali
terjebak dalam prasangka dan perbedaan.
Perkenalan Mazmur 145
Mazmur 145 adalah salah satu mazmur pujian yang megah, yang ditulis oleh
Daud untuk mengagungkan kebesaran dan kebaikan Tuhan. Di dalamnya, Daud
menyampaikan kekagumannya terhadap Tuhan yang mulia dan penuh kasih. Dengan
penuh semangat, Daud mengajak setiap orang untuk memuliakan Tuhan, yang
keagungan-Nya melampaui segala yang dapat dipikirkan manusia. Mazmur ini
merupakan sebuah himne yang memancarkan pujian dari hati yang tulus, menyoroti
sifat-sifat Tuhan yang penuh rahmat, panjang sabar, dan penuh kasih setia. Melalui
ayat-ayatnya, kita diajak untuk merenungi dan merasakan betapa besar kasih
Tuhan yang tidak pernah membeda-bedakan setiap ciptaan-Nya.
Pemahaman Teks
Mazmur 145:9 menyatakan dengan tegas, "Tuhan itu baik kepada semua
orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." Ayat ini
menjadi kunci untuk memahami bahwa kasih Tuhan tidak terbatas pada golongan
tertentu, melainkan meliputi semua ciptaan-Nya. Kebaikan Tuhan menyentuh setiap
makhluk, menunjukkan betapa besar dan universal kasih-Nya. Ayat ini
menggarisbawahi bahwa tidak ada satu pun dari ciptaan Tuhan yang diabaikan atau
dilupakan, karena kasih dan rahmat-Nya melimpah bagi semua.
Dalam ayat 1-7, Daud memulai dengan memuji kebesaran dan keagungan Tuhan.
Ia menyatakan bahwa setiap hari ia akan memberkati Tuhan dan memuji nama-Nya
selama-lamanya. Daud mengagumi keagungan Tuhan yang tak terukur, yang generasi
demi generasi memuji perbuatan-perbuatan besar-Nya. Ayat-ayat ini menekankan
betapa mulia dan hebatnya Tuhan, yang perbuatan-Nya mengundang kekaguman dan
penghormatan dari semua orang. Pujian ini adalah pengakuan atas keajaiban dan
kekuatan Tuhan yang tanpa batas.
Kemudian, dalam ayat 8-13, Daud menggambarkan kebaikan dan kasih setia
Tuhan yang tidak membeda-bedakan. Tuhan digambarkan sebagai penuh kasih karunia
dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Semua makhluk memuji
Tuhan atas kasih setia-Nya yang tiada habisnya. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa
kasih Tuhan melampaui segala batas, mencapai setiap sudut kehidupan, dan menyentuh
setiap hati tanpa pandang bulu. Daud menekankan bahwa kerajaan Tuhan adalah
kerajaan yang kekal, yang berkuasa atas segala sesuatu dengan adil dan penuh
kasih.
Ayat 14-21 mengakhiri mazmur ini dengan penekanan pada pemeliharaan Tuhan
atas semua ciptaan-Nya. Tuhan menopang semua orang yang jatuh dan menegakkan
semua yang tertunduk. Mata segala makhluk berharap kepada Tuhan, yang memberi
makanan tepat pada waktunya. Tuhan membuka tangan-Nya dan memuaskan keinginan
segala yang hidup. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan peduli dan merawat
semua makhluk-Nya tanpa memandang siapa mereka. Pemeliharaan Tuhan adalah bukti
nyata dari kasih-Nya yang universal dan tak terbatas. Mazmur ini mengajak kita
untuk percaya bahwa di dalam Tuhan, semua orang mendapatkan perhatian dan kasih
yang sama.
Refleksi
Kasih Tuhan yang tidak membeda-bedakan adalah dasar dari iman kita. Tuhan
mengasihi semua ciptaan-Nya tanpa memandang latar belakang, status, atau
keadaan mereka. Di mata Tuhan, setiap individu berharga dan layak menerima
kasih dan rahmat-Nya. Mazmur 145 mengajarkan kita bahwa Tuhan itu penuh rahmat
dan penyayang terhadap semua yang dijadikan-Nya. Ini berarti bahwa tidak ada
seorang pun yang diabaikan atau dikesampingkan oleh Tuhan. Kasih Tuhan adalah
kasih yang sempurna dan universal, menjangkau setiap sudut bumi dan menyentuh
setiap hati yang terbuka untuk menerima-Nya.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan Tuhan
dalam mengasihi tanpa membeda-bedakan. Tuhan mengajarkan kita untuk menunjukkan
kasih dan kebaikan kepada semua orang, tidak peduli siapa mereka atau dari mana
mereka berasal. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada
godaan untuk menghakimi atau membeda-bedakan orang berdasarkan penampilan,
status sosial, atau latar belakang mereka. Namun, sebagai murid Tuhan, kita
harus melawan kecenderungan ini dan berusaha untuk melihat setiap orang melalui
mata kasih Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk menjadi saluran kasih-Nya,
menyebarkan kebaikan dan rahmat kepada semua orang tanpa kecuali.
Untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat
mulai dengan langkah-langkah praktis yang sederhana namun bermakna. Di tempat
kerja, kita bisa bersikap adil dan menghormati setiap rekan kerja tanpa
memandang posisi atau latar belakang mereka. Di lingkungan sekitar, kita bisa
menyapa dan berinteraksi dengan semua tetangga, menunjukkan bahwa kita
menghargai mereka sebagai bagian dari komunitas kita. Selain itu, kita bisa
aktif membantu mereka yang membutuhkan, seperti menyediakan makanan bagi yang
lapar atau memberikan dukungan kepada yang sedang mengalami kesulitan, tanpa
memandang siapa mereka. Dengan demikian, kita dapat mencerminkan kasih Tuhan
yang tidak membeda-bedakan dalam setiap tindakan kita, menjadi saksi hidup dari
kasih dan rahmat-Nya yang melimpah.
Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan prinsip kasih Tuhan
yang tidak membeda-bedakan dengan menyapa dan membantu tetangga atau rekan
kerja yang berbeda latar belakang. Dengan sikap ramah dan peduli, kita bisa
menciptakan lingkungan yang inklusif dan saling mendukung. Selain itu, kita
juga bisa menyediakan waktu untuk mendengarkan dan mendukung teman yang
membutuhkan, menunjukkan bahwa kita peduli dan siap membantu dalam setiap situasi.
Selanjutnya, dengan mengambil inisiatif dalam kegiatan sosial atau pelayanan
yang menjangkau semua lapisan masyarakat, kita dapat menjadi berkat bagi banyak
orang dan menjadi saluran kasih Tuhan yang menyeluruh. Dengan cara ini, kita
dapat merefleksikan kasih Tuhan yang tidak membeda-bedakan dalam kehidupan
sehari-hari, menjadi cerminan dari kebaikan dan rahmat-Nya kepada semua orang.
Doa Penutup
Sebagai doa penutup, mari kita mengucap syukur atas kasih dan
pemeliharaan Tuhan yang tidak membeda-bedakan. Terimalah, ya Tuhan, rasa syukur
kami atas kasih dan kasih sayang-Mu yang melimpah bagi semua ciptaan-Mu. Kami
memohon agar Engkau memberikan kami kekuatan dan hikmat untuk mengasihi dan
melayani semua orang dengan hati yang tulus, tanpa memandang perbedaan atau
latar belakang mereka. Kiranya kasih dan kebaikan-Mu senantiasa mengalir
melalui hidup kami, sehingga kami dapat menjadi terang dan garam di dunia ini,
mencerminkan kasih-Mu yang universal kepada semua orang. Sebagaimana yang
dikatakan dalam (band. 1 Yohanes 4:7), "Marilah kita saling mengasihi, sebab kasih
itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan
mengenal Allah." Terima kasih, Tuhan, atas segala berkat-Mu. Amin.
Editor : Jtadmin