Serah Terima Pelayanan: Pdt. Elyanor Emiritasi, Pdt. Fedriana Manafe Melanjutkan
Introduction
Di bawah naungan langit yang cerah, diiringi semilir angin yang lembut
membelai, jemaat Marturia Oesapa Selatan berkumpul dalam kebersamaan yang
hangat. Di tengah kebaktian yang penuh syukur, tampak wajah-wajah yang teduh
dan senyum yang tulus. Hari ini, bukan hanya lembaran baru yang ditulis, tetapi
juga kisah yang penuh cinta dan pengabdian yang mencapai puncak indahnya. Pdt.
Elyanor V. Manu-Nalle, sosok yang telah menabur kasih selama lebih dari tiga
dekade, kini memasuki masa emiritasi. Tongkat estafet pelayanan diserahkankepada Pdt. Fedriana Noelina Bunga-Manafe, membawa harapan baru dan semangat
yang membara untuk melanjutkan tugas mulia ini.
Editorial Report
Pemberhentian dengan Hormat Pdt. Elyanor V. Manu-Nalle
Pada Minggu, 9 Juni, Majelis Sinode GMIT secara resmi memberhentikan
dengan hormat Pdt. Elyanor V. Manu-Nalle, S.Th, yang telah memasuki masa
purnabakti (emeritasi). Acara ini dilaksanakan di Jemaat Marturia Oesapa
Selatan, Klasis Kota Kupang Timur. Pdt. Elyanor telah mengabdi dengan penuh
dedikasi selama 30 tahun 6 bulan bagi GMIT, memberikan pelayanan yang luar
biasa kepada jemaat-jemaat yang ia layani.
Sejarah Pelayanan Pdt. Elyanor
Pdt. Elyanor memulai pelayanan perdananya di Jemaat Wilayah Nubraen, Amarasi
Selatan (1994-2002). Setelah itu, ia melanjutkan pelayanannya di Jemaat
Koinonia Kupang (2002-2009), Jemaat Imanuel Oepura (2009-2015), dan kemudian
menjabat sebagai Ketua Majelis Klasis Kota Kupang (2015-2019). Pelayanan
terakhirnya adalah di Jemaat Marturia Oesapa Selatan (2020-2023). Sepanjang
karirnya, Pdt. Elyanor menunjukkan komitmen yang kuat dan semangat dalam
melayani.
Ucapan Terima Kasih dan Pesan Terakhir
Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Elyanor menyampaikan rasa terima kasihnya
kepada Majelis Sinode GMIT yang telah memberikan kepercayaan untuk melayani
jemaat Tuhan. Ia juga berterima kasih kepada semua jemaat yang telah mendukung
pelayanannya. Ia memberikan pesan kepada para Pendeta, Penatua, Diaken, dan
Pengajar agar melayani dengan tulus dan penuh semangat. "Gembalakanlah
kawanan domba milik Allah, layanilah mereka dengan sukarela dan jangan karena
paksa, serta jangan mencari keuntungan dalam pelayanan," pesan Pdt.
Elyanor.
Rangkaian Acara Kebaktian Emeritasi
Kebaktian emeritasi ini juga menjadi momen penting lainnya seperti
Launching Sejarah Jemaat Marturia Oesapa Selatan, Perhadapan dan Serah Terima
Ketua Majelis Jemaat, Hari Ulang Tahun Jemaat Marturia ke XXIII, dan Peresmian
Menara Lonceng Gereja. Menurut laporan panitia, menara tersebut tidak hanya
digunakan untuk membunyikan lonceng gereja tetapi juga memiliki fungsi ganda.
Lantai 1 digunakan sebagai ruang kesehatan, lantai 2 untuk kursus bahasa
Inggris, dan lantai 3 untuk kegiatan pemuda gereja. Kebaktian tersebut dipimpin
oleh Pdt. Petronela Loy-Bohga dan Pdt. Semuel B. Pandie.
Apresiasi dari Ketua Sinode GMIT
Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, dalam pesan pastoralnya
memberikan penghargaan kepada Jemaat Marturia Oesapa Selatan atas dukungan
mereka terhadap para pelayan. "Jemaat Marturia Oesapa Selatan dikenal
sebagai jemaat yang ramah, penuh rasa hormat dan cinta kasih, serta bersedia
berkorban demi pelayanan gereja. Saya berharap nilai-nilai tersebut tetap dijaga,
bukan hanya mengagumi kemegahan gedung dan tingginya menara, tetapi juga iman
yang terus berkembang dan berakar kuat kepada Tuhan," ungkap Pdt. Semuel.
Perhadapan Pdt. Fedriana Noelina Bunga-Manafe
Terhitung mulai 12 Mei 2024, Pdt. Elyanor resmi memasuki masa emeritasi. Sebagai
gantinya, Sinode GMIT mengangkat Pdt. Fedriana Noelina Bunga-Manafe, S.Th,
memegang peran penting sebagai pemimpin di Majelis Jemaat Marturia Oesapa
Selatan. Dengan latar belakang pendidikan teologi, dia membawa inspirasi dan
arahan rohani bagi jemaatnya. Dengan kepribadiannya yang hangat dan penuh
kasih, Pdt. Fedriana menjadi teladan bagi banyak orang dalam mengikuti ajaran
Kristus. Sebelumnya, Pdt. Fedriana melayani di Jemaat Efata Liliba dan
diharapkan dapat melanjutkan tongkat estafet pelayanan dengan semangat dan
dedikasi yang sama.
Refleksi
Di akhir serangkaian peristiwa yang menggugah ini, kita diingatkan akan
arti sejati dari pelayanan yang tulus dan pengabdian yang tak kenal lelah. Pdt.
Elyanor telah menjadi teladan yang luar biasa bagi banyak orang, dan saat ini,
api pelayanan yang berkobar di hatinya diteruskan oleh Pdt. Fedriana. Seperti
kita bandingkan dalam (1 Korintus 15:58), "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." Mari kita terus melayani dengan penuh semangat dan
sukacita, karena setiap pelayanan yang dilakukan dengan kasih akan menghasilkan
buah yang kekal dalam Kerajaan Allah. Amin.
Written by: PenaRadmin
Editor : PenaRadmin