Ulang Tahun ke-15 Jemaat Calvari Osiloa: Dari Lahan Liar Menjadi Sumber
Berkat
Introduction
Di balik deru angin musim dan gemericik air hujan yang membasahi tanah,
tersembunyi sebuah kisah transformasi penuh harapan. Di tengah padang gersang
yang dulu dipenuhi semak berduri, kini berdiri tegak sebuah oase hijau yang
memancarkan berkat bagi banyak orang. Perjalanan jemaat GMIT Calvari Osiloaselama lima belas tahun ini tak hanya merayakan usia, tetapi juga menyulam
mimpi menjadi nyata, mengubah lahan liar menjadi sumber kehidupan yang
menggugah dan memikat hati siapa saja yang mendengarnya. Mari ikuti jejak
langkah mereka dalam menanam benih kasih dan menuai buah harapan.
Editorial Report
Pengembangan Pertanian Terintegrasi oleh Jemaat GMIT Calvari Osiloa dalam
Perayaan Ulang Tahun ke-15
Dalam rangka merayakan hari ulang tahun ke-15, Jemaat GMIT Calvari Osiloa, Klasis Kupang Tengah, mengadakan pelayanan khusus yang berfokus pada pengembangan pertanian terintegrasi. Acara ini berlangsung pada Sabtu (1/6), dan menunjukkan komitmen jemaat dalam memaksimalkan potensi lahan pertanian mereka.
Konsep Pertanian Terintegrasi
Konsep pertanian terintegrasi adalah sistem yang menggabungkan kegiatan
berbagai sub sektor pertanian seperti tanaman, ternak, dan ikan di satu lokasi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan yang
tersedia. Jemaat Calvari Osiloa telah mengadopsi konsep ini dengan menanam
berbagai tanaman holtikultura seperti bayam, kangkung, nauli (paha ayam),
bawang, tomat, lombok, dan sawi. Selain itu, mereka juga membangun dua kolam
ikan di tengah lahan dan kandang untuk peternakan kambing etawa di pinggir
kebun.
Manfaat dan Dukungan
Menurut Daniel Adu (46), konsep pertanian terintegrasi sangat membantu
dalam memaksimalkan penggunaan lahan. “Ukuran lahan ini sekitar 40 are. Awalnya
dipenuhi dengan tanaman liar dan berduri. Berkat kerja sama dengan Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, kami mendapatkan bantuan alat
pertanian untuk mengolah lahan ini. Sekarang lahan ini sudah produktif dan
bernilai ekonomis,” kata Daniel.
Model Pengembangan untuk Jemaat Lain
Lahan pertanian terintegrasi ini akan menjadi model yang dikembangkan
lebih lanjut oleh anggota jemaat lainnya. Panitia Pembangunan Gereja, Pemuda,
Kaum Bapak, dan Perempuan GMIT bekerja sama dalam mengolah lahan tersebut.
Daniel menambahkan bahwa kolam ikan telah diisi dengan 2000 benih ikan nila,
yang hasilnya akan dikembangkan oleh jemaat di lahan mereka masing-masing.
Kebaktian Syukur Ulang Tahun
Kebaktian syukur ulang tahun dipimpin oleh Pdt. Elisa Maplani. Dalam
khotbahnya yang berdasarkan bacaan Alkitab Lukas 13:6-9 dan 1 Korintus 13:1-7,
Pdt. Elisa berbicara tentang “Bertumbuh dalam Kasih Allah”. Ia menggambarkan
pohon ara yang berbuah sebagai simbol kasih dan pemeliharaan Tuhan bagi dunia.
“Pohon ara yang tumbuh dan berbuah merupakan simbol pemeliharaan, sekaligus
harapan hidup bagi masa depan umat Israel. Untuk menyaksikan pemeliharaan Tuhan
dan menatap masa depan yang cerah, pelayanan gereja perlu menjangkau seluruh
aspek kehidupan manusia, termasuk sektor pertanian," ujar Pdt. Elisa.
Ucapan Selamat dan Harapan
Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah, Pdt. Alfred S. Waang Sir, dalam
ucapan selamat ulang tahunnya menekankan pentingnya kerja sama. “Diperlukan
kolaborasi yang harmonis, saling mendukung dan menopang satu sama lain. Tidak
perlu ada yang merasa lebih penting atau berjasa dalam upaya pengembangan
pelayanan ini. Setiap individu bisa berkontribusi sesuai dengan talenta yang
diberikan Tuhan demi kemajuan pelayanan,” ungkap Pdt. Alfred.
Sementara itu, Fentry H. Malaire (18) menyampaikan harapannya tentang
pelayanan ke depan. Semoga gereja semakin berkembang baik dalam jumlah maupun
kualitas, sehingga semakin banyak orang mendekat kepada Tuhan. Program-program
pelayanan seperti pengadaan alat-alat musik untuk mendukung talenta kami sebagai
orang muda, pembangunan gereja, dan pengembangan pertanian yang membawa berkat
bagi jemaat, dapat berjalan dengan baik,” kata Fentri.
Sejarah Jemaat Calvari Osiloa
Jemaat Calvari Osiloa awalnya merupakan Mata Jemaat dari Gereja
Ebenhaezer Matani dan menjadi jemaat mandiri pada 1 Juni 2009. Jemaat ini
memiliki 189 kepala keluarga yang tersebar di enam rayon, dan dilayani oleh
Pdt. Ary Kay Tulang-Lami.
Penutup
Pengembangan pertanian terintegrasi oleh Jemaat GMIT Calvari Osiloa
menunjukkan bagaimana gereja dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan
kesejahteraan anggotanya melalui inovasi dan kerja sama yang baik. Perayaan
ulang tahun ini tidak hanya menjadi momen untuk bersyukur, tetapi juga untuk
terus berkomitmen dalam pelayanan kasih yang nyata bagi banyak orang.
Pesan Gembala
Melalui perjalanan panjang yang telah dilalui, saya mengajak seluruh
jemaat untuk terus berpegang pada semangat kebersamaan dan kasih yang telah
ditunjukkan dalam pengembangan pertanian terintegrasi ini. Seperti benih yang
ditanam di tanah yang subur, biarlah kasih dan pengabdian kita tumbuh dan
berbuah, memberikan manfaat bagi banyak orang di sekitar kita. Semoga pelayanan
kita selalu memancarkan kasih Tuhan yang tak terbatas, dan menjadi berkat bagi
sesama. Seperti tertulis dalam (band. Yohanes 15:5) "Sebagai pokok
anggur, Aku adalah batang utama, dan kamu adalah cabang-cabangnya. Siapa pun
yang tetap bersatu dengan Aku, dan Aku bersatu dengan dia, akan menghasilkan
banyak buah. Karena tanpa persatuan dengan Aku, kamu tidak akan mampu melakukan
apa pun." Marilah kita tetap teguh dalam iman dan terus melayani dengan
hati yang tulus. Amin.
Written by: Jtadmin
Editor : Jtadmin