Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Perjalanan Iman Mantan Anggota Hizbullah Berbalik Arah Setelah Bertemu Yesus

12 October 2024 | Saturday, October 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-12T00:40:12Z

Perjalanan Iman Mantan Anggota Hizbullah Berbalik Arah Setelah Bertemu Yesus

Mantan Anggota Hizbullah Berbalik Arah Setelah Bertemu Yesus


Pena Rohani - Perjalanan Iman Seorang Hizbullah - Dalam keheningan pagi yang hangat, ketika secangkir kopi menemani, mereka merenung tentang sebuah kisah yang luar biasa. Kisah ini bukan sekadar tentang perubahan sederhana, tetapi sebuah perjalanan iman yang penuh liku, membawa seorang mantan anggota Hizbullah ke arah yang sama sekali berbeda setelah perjumpaan dengan Yesus Kristus.


Disclaimer : Sebelum baca lanjut sampai selesai, sebagai catatan : Tulisan ini bertujuan untuk edukasi dan motivasi iman umat Kristen, bukan untuk tujuan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu harap dipahami. terima kasih


Perjalanan Iman yang Mengubah Hidup

Sebagaimana dilangsir dari sebuah youtube channel. Di suatu tempat di Lebanon pada tahun 1980-an, seorang pemuda bernama Afshin Javid, tumbuh dalam keluarga Muslim yang taat. Sejak masa remajanya, ia sudah bergabung dengan Hizbullah, sebuah kelompok yang memiliki pengaruh besar di wilayah tersebut. Sebagai seorang Muslim yang sangat berkomitmen, Afshin Javid menjalani hidupnya dengan penuh disiplin. Ia menjalankan ritual-ritual agama dengan sangat teliti; dari berdoa lima kali sehari, berpuasa sepanjang bulan Ramadan, hingga membaca Alquran secara penuh setiap sepuluh hari sekali.


Dari Ketaatan Menuju Kebimbangan

Javid bukan hanya seorang Muslim yang taat, tetapi ia juga rela berjuang demi keyakinannya. Bahkan, ia siap membunuh atau mati demi agamanya. Namun, seiring waktu berlalu, kebencian yang ia rasakan tidak mampu memuaskan kekosongan dalam jiwanya. Meskipun ia telah mengabdikan hidupnya untuk berjuang bersama Hizbullah, Afshin Javid merasa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya, sebuah kekosongan yang tidak bisa ia isi dengan ritual-ritual yang telah ia jalani selama ini.


Pertemuan di Penjara Malaysia

Perjalanan hidup Jaivd berubah drastis ketika ia ditangkap di Malaysia. Saat itu, ia membawa 30 paspor ilegal dan sedang dalam perjalanan menuju Amerika Serikat dengan tujuan mengajak orang-orang Kristen untuk memeluk Islam. Di balik jeruji penjara, ia tetap berpegang teguh pada keyakinannya, terus menyebarkan ajaran Islam dan melakukan semua ritual yang biasa ia lakukan. Namun, pada suatu malam, Afshin Javid mengalami kejadian yang luar biasa.


Pergulatan dengan Kekuatan Jahat

Pada malam itu, Javid merasa diserang oleh kekuatan jahat yang mencekik lehernya. Ia mencoba melawan dengan menyebut nama Allah dan mengingat ajaran-ajaran dari Alquran. Namun, semua usahanya sia-sia. Kekuatan itu semakin menekan, dan dalam keputusasaannya, Afshin Javid mendengar sebuah suara yang menyuruhnya untuk memanggil nama Yesus.


Tanpa banyak berpikir, Javid berteriak, "Yesus, jika Engkau nyata, tunjukkanlah dirimu!" Saat itu juga, bayang-bayang kegelapan yang selama ini membelenggu hatinya sirna seketika. Afshin Javid merasa kebingungan, tetapi juga terkesan dengan apa yang baru saja terjadi. Kejadian ini mengguncang keyakinannya. Ia mulai bertanya-tanya, apakah ada kebenaran yang selama ini ia abaikan?


Perjumpaan Ajaib dengan Yesus

Setelah kejadian itu, Javid berpuasa dan berdoa selama berminggu-minggu, memohon jawaban dari Allah. Namun, jawaban itu tidak pernah datang. Di tengah rasa putus asa, Javid akhirnya menyerah, merasa bahwa Tuhan mungkin tidak ada. Tetapi pada saat itulah, sebuah peristiwa ajaib terjadi. Dalam visinya, Afshin Javid melihat sosok yang begitu kudus, memancarkan terang yang menyilaukan. Sosok itu memperkenalkan diri sebagai Yesus Kristus, Allah yang hidup.


Transformasi Hidup yang Luar Biasa

Setelah perjumpaan tersebut, hidup Jaid berubah secara drastis. Ia mulai menyadari bahwa kebenaran yang selama ini ia cari telah ditemukannya dalam sosok Yesus. Ia berlutut dan menangis, merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kebencian yang selama ini memenuhi hatinya, terutama terhadap orang Yahudi, lenyap seketika. Afshin Javid, yang dahulu mengagumi Hitler dan merasa penyesalan mendalam karena Hitler gagal membasmi lebih banyak orang Yahudi, kini merasa malu akan pandangan masa lalunya.


Dari Pejuang Menjadi Pembawa Perdamaian

Perjalanan Iman Mantan Anggota Hizbullah Berbalik Arah Setelah Bertemu Yesus


Tidak lama setelah itu, Afshin Javid mengambil langkah besar dalam hidupnya. Ia meninggalkan masa lalunya yang penuh kebencian dan kemarahan, dan memulai hidup baru sebagai seorang pendeta di Vancouver Christian Fellowship. Kini, Afshin Javid menyebarkan pesan kasih dan keselamatan Yesus kepada semua orang, tanpa memandang ras atau agama mereka. Ia meyakini bahwa setiap orang berhak mendengar tentang cinta dan pengampunan Yesus.


Misi Perdamaian ke Israel

Pada Oktober 2023, Jaid melakukan perjalanan ke Israel sebagai bagian dari pelayanannya, yang dikenal dengan nama 'Cyrus Call.' Pelayanan ini bertujuan mempromosikan persahabatan antara bangsa Persia dan Yahudi, dua kelompok yang selama ini sering kali terlibat dalam konflik. Dalam salah satu kunjungannya ke Israel, Afshin Javid bertemu dengan seorang wanita Israel yang saudarinya telah diculik oleh Hamas dalam serangan brutal pada 7 Oktober.


Afshin Javid dan istrinya yang turut mendampinginya saat itu, terenyuh mendengar kisah wanita tersebut. Mereka merasakan penderitaan yang begitu dalam dari tragedi yang dialami keluarga wanita itu. Di tengah suasana yang begitu menyayat hati, Javid tetap menyuarakan pesan perdamaian dan keadilan. Ia tegas menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, dan perdamaian harus selalu menjadi tujuan akhir.


Sebuah Pesan untuk Dunia

Kisah perjalanan iman Afshin Javid dari seorang pejuang Hizbullah yang dipenuhi kebencian menjadi pembawa pesan kasih dan perdamaian adalah sebuah bukti bahwa perubahan radikal mungkin terjadi melalui perjumpaan dengan Yesus Kristus. Pesan ini tidak hanya membawa pengharapan bagi mereka yang mendengarnya, tetapi juga menunjukkan bahwa kasih dan pengampunan mampu menaklukkan kebencian yang paling dalam sekalipun.


Dalam keheningan pagi, mereka yang mendengar kisah ini akan terinspirasi untuk merenungkan perjalanan iman mereka sendiri. Sebuah perjalanan yang, seperti Afshin Javid, mungkin penuh dengan liku-liku, tetapi selalu ada harapan dan kemungkinan perubahan ketika bertemu dengan cinta yang sejati.


Kesan-Pesan


Perjalanan Iman Mantan Anggota Hizbullah Berbalik Arah Setelah Bertemu Yesus


Perjalanan hidup Afshin Javid mengajarkan kepada kita semua bahwa tidak ada hati yang terlalu keras untuk dijangkau oleh kasih Yesus. Dari kebencian yang paling mendalam, sebuah transformasi luar biasa dapat terjadi melalui sentuhan ilahi. Kisahnya adalah bukti nyata bahwa harapan selalu ada, bahkan di tempat-tempat yang tampaknya paling gelap. Tuhan bekerja dengan cara yang misterius, membawa cahaya di tengah kegelapan, dan membuka jalan bagi cinta dan perdamaian yang abadi. Seperti kata firman Tuhan dalam 2 Korintus 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Mari kita biarkan hati kita tersentuh oleh cinta sejati, karena di dalam Dia, setiap langkah kita adalah awal yang baru. (yb)**


Source : youtube 'Kristiani Tube' 


Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update