Sejarah Panjang Pembangunan Gedung Gereja
Gedung Gereja Lidamanu Batubao, yang berada di Klasis Kupang Barat, akhirnya diresmikan dan ditahbiskan pada Sabtu, 14 Desember 2024. Setelah menanti selama 24 tahun, doa dan perjuangan jemaat akhirnya terjawab. Pembangunan yang dimulai sejak peletakan batu pertama pada tahun 2000 ini menghasilkan sebuah gedung megah berukuran 12 x 42 meter dengan menara setinggi 14 meter.
Pembangunan tersebut membutuhkan biaya lebih dari 1 miliar rupiah, yang sepenuhnya dihimpun melalui swadaya jemaat, usaha panitia pembangunan, dan dukungan dari pihak ketiga. Dengan jumlah jemaat sebanyak 683 jiwa yang tersebar di empat rayon, mayoritas jemaat merupakan petani rumput laut yang dipimpin oleh Pdt. Maryanti Soli Umbu Zogara.
Seremoni Peresmian yang Bermakna
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, bersama Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, SH, M.Hum, memimpin acara peresmian dengan serangkaian kegiatan simbolis. Mulai dari pembukaan papan nama gereja, penandatanganan prasasti peresmian gereja, hingga pengguntingan pita yang disusul dengan penyerahan kunci kepada Koster. Jemaat pun diundang masuk untuk melaksanakan ibadah perdana di gedung baru ini.
Dalam khotbahnya yang berdasarkan Matius 16:15-18, Pdt. Semuel menyampaikan pesan penting tentang mengenal Yesus secara benar. Ia menekankan panggilan gereja untuk terlibat dalam gerakan Mesianik yang nyata—memberi makan orang lapar, memberi minum kepada yang haus, dan berpakaian pada yang telanjang. "Ibadah bukan hanya tentang datang ke gereja, tetapi tentang hidup dalam kasih yang menyentuh kehidupan orang lain," tegasnya.
Pdt. Semuel juga mengingatkan jemaat agar menjaga persekutuan dan mempersiapkan generasi penerus dengan pendidikan yang berkualitas. "Gedung ini hanyalah sarana; cahaya iman harus terus menyala dalam kehidupan jemaat," tambahnya.
Gereja dan Isu Sosial
Senada dengan Pdt. Semuel, Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, SH, M.Hum, menekankan peran penting gereja dalam menghadapi isu sosial. Ia menyoroti pentingnya kepekaan terhadap kemiskinan, stunting, perubahan iklim, dan adaptasi terhadap transformasi digital. "Gereja harus hadir sebagai agen perubahan, bukan hanya membangun secara fisik tetapi juga meningkatkan kualitas hidup jemaat," ungkapnya.
Sukacita Jemaat dan Peluncuran Buku Sejarah
Selain seremoni, kegiatan hari itu juga diramaikan dengan peluncuran buku Sejarah Gereja Lidamanu Batubao, yang menambah kekayaan spiritual dan historis jemaat.
Kehadiran Para Undangan
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan pejabat penting, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kupang, Bupati terpilih Yosef Lede, SH, Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, KMK Fatuleu Barat, para pendeta GMIT, serta perwakilan Camat, Kapolsek, dan Danramil Kupang Barat.
Para tamu undangan lainnya, seperti jemaat Kharisma Penfui dan warga sekitar, juga hadir untuk merasakan sukacita bersama dalam ibadah syukur ini.
Cahaya Iman yang Menyala
Peresmian Gereja Lidamanu Batubao menjadi bukti nyata bagaimana cahaya iman dapat menembus gelapnya tantangan. Kini, gedung kebaktian yang megah ini berdiri kokoh sebagai tempat beribadah, sekaligus pengingat akan kasih Tuhan yang tak berkesudahan.
Dengan semangat baru, jemaat diharapkan terus beribadah di gereja dengan penuh iman dan melanjutkan perjuangan hidup sesuai firman hari ini, seperti yang tertulis dalam Matius 2: "Sang Terang Telah Datang."
0Comments