TUA6BSG5BUA5BUA5TfGpGpdoTd==
Light Dark
Suara Jemaat UMKM GMIT Tertutup? Hanya 8 Klasis yang Bersuara!

Suara Jemaat UMKM GMIT Tertutup? Hanya 8 Klasis yang Bersuara!

Suara Jemaat UMKM GMIT Tertutup? Hanya 8 Klasis yang Bersuara!. pakah potensi jemaat GMIT dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) b
Table of contents
×
Daftar Isi [Tampil]

Suara Jemaat UMKM GMIT Tertutup? Hanya 8 Klasis yang Bersuara!

PENA ROHANI Kupang, NTT – Suara Jemaat UMKM GMIT TertutupApakah potensi jemaat GMIT dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) benar-benar tersuarakan? Fakta menunjukkan bahwa hanya 8 dari 57 klasis GMIT yang bersedia mengisi survei terkait UMKM di lingkup jemaat. Bahkan, dari klasis tersebut, hanya 61 jemaat yang turut memberikan data, sementara sebagian besar lainnya masih bungkam. Fenomena ini disampaikan oleh Pdt. Yunus Kay Tulang, Ketua Badan Pemberdayaan Aset dan Pengembangan Ekonomi (BPAPE) Sinode GMIT, dalam Forum Group Discussion (FGD) bertema “Pembuatan Database Potensi Pengembangan UMKM GMIT” di Kantor UBB GMIT, Kupang, Jumat (13/12/2024).

Mengapa Survei UMKM GMIT Penting?

Survei ini bukan sekadar formalitas. Melalui survei tersebut, GMIT dapat:

  • Memetakan jenis-jenis UMKM dan potensi ekonomi jemaat.

  • Menggagas program pelatihan dan pendampingan demi meningkatkan kualitas pengelolaan usaha.

  • Membuka peluang pendanaan yang lebih luas melalui kerja sama dengan lembaga keuangan.

  • Membangun jejaring antar pelaku UMKM untuk saling mendukung.

  • Meningkatkan kesejahteraan anggota jemaat melalui penguatan ekonomi lokal.

Namun, rendahnya partisipasi menimbulkan tantangan besar. “Jika survei ini dimaksimalkan, hasilnya dapat berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan jemaat dan menopang pos persembahan,” ujar Pdt. Yunus optimistis.

Data dan Fakta UMKM di Wilayah GMIT

Suara Jemaat UMKM GMIT Tertutup? Hanya 8 Klasis yang Bersuara!

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT mencatat pada 2022 terdapat sekitar 168.000 UMKM di NTT, tersebar di 22 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, sekitar 45% berada di wilayah pelayanan GMIT, meliputi Timor, Rote, Alor, Sabu, dan sebagian Flores. Potensi ini membuka peluang besar bagi gereja untuk berperan lebih aktif dalam pengembangan ekonomi jemaat.

Namun, kendala tetap ada. Salah satu sektor dengan potensi besar namun kurang dikelola adalah perikanan. “Sebagian besar wilayah pelayanan GMIT berada di pesisir, tetapi gereja belum memandang laut sebagai sektor ekonomi yang strategis,” jelas Pdt. Yunus. Ia juga menambahkan bahwa beberapa wilayah lebih unggul di sektor peternakan dan perkebunan, tetapi belum didukung dengan struktur manajemen formal yang memadai.

Rekomendasi: Langkah ke Depan untuk UMKM GMIT

Hasil FGD merekomendasikan agar survei UMKM dilanjutkan pada tahun 2025. Upaya ini akan melibatkan kolaborasi antara BPAPE dan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Pelayanan (BP4) Sinode GMIT. Tujuannya jelas: memastikan partisipasi penuh dari semua klasis dan jemaat di GMIT.

Langkah ini diharapkan dapat membuka jalan bagi program pemberdayaan UMKM GMIT yang lebih terstruktur dan efektif. Dengan demikian, gereja dapat semakin memaksimalkan perannya dalam mengembangkan potensi ekonomi jemaat, sekaligus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan umat.

Gereja dan Peran Ekonomi

Peran gereja tidak hanya dalam pembinaan spiritual, tetapi juga ekonomi. Melalui program-program pemberdayaan, gereja dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan UMKM jemaat. Potensi besar ini tidak boleh disia-siakan. Dengan partisipasi aktif seluruh jemaat, suara mereka dapat menjadi langkah awal untuk perubahan nyata.

Suara Jemaat UMKM GMIT Tertutup? Hanya 8 Klasis yang Bersuara!

Kini, pertanyaannya adalah: Apakah Anda siap menjadi bagian dari perubahan ini? Mari bersama-sama mendukung pengembangan UMKM di GMIT demi masa depan yang lebih cerah.

Kesan dan Harapan

Melalui perjalanan ini, kami melihat bahwa setiap jemaat memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi terang dan garam di tengah dunia. Namun, perjalanan ini tidaklah mudah, sebab dibutuhkan komitmen, kerja sama, dan semangat yang tak kenal lelah. Harapan kami, setiap tangan yang bekerja, setiap ide yang dicetuskan, dan setiap doa yang dinaikkan menjadi batu bata dalam membangun rumah ekonomi jemaat yang kokoh. Mari kita percaya bahwa Allah turut bekerja dalam setiap usaha kita, sebagaimana tertulis: "Segala sesuatu yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose 3:23). Kiranya kasih dan berkat Tuhan menyertai kita semua dalam pelayanan ini. (pr)**

Source : sinodegmit.or.id


Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless 

0Comments