Api Menjilat, Iman Menyatukan, Komunitas Los Angeles Bertahan

Api Menjilat Iman dan Ketangguhan Komunitas Los Angeles

Saat Kebakaran Mengamuk, Iman Tetap Teguh

PENA ROHANI, Los Angeles, California - Tempat ini sedang menghadapi salah satu bencana kebakaran hutan terbesar dalam sejarahnya. Dengan ribuan bangunan hangus terbakar, nyawa hilang, dan ribuan orang mengungsi, tragedi ini menyisakan luka mendalam. Namun, di tengah kehancuran ini, komunitas Kristen setempat menemukan kekuatan melalui doa dan solidaritas.

Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia, Pendeta Prof. Dr. Jerry Pillay, menyampaikan belasungkawa mendalam dan dukungannya. "Kami percaya bahwa semangat kebersamaan akan membawa kita melewati masa-masa sulit ini. Doa kami selalu menyertai Anda." Pesannya menginspirasi umat untuk tetap mengandalkan Tuhan dalam menghadapi ujian ini.

Dampak Kebakaran yang Menghancurkan

Kehilangan yang Tidak Terbayangkan

Los Angeles telah berulang kali dilanda kebakaran, tetapi skala kehancuran kali ini memecahkan rekor. Lebih dari 10.000 bangunan, termasuk rumah, gereja, dan sekolah, lenyap dilahap api. Angin kencang dengan kecepatan hingga 100 mil per jam memperparah situasi, menyebarkan api ke wilayah Palisades, Altadena, dan Pasadena.

“Rasanya seperti kehilangan jiwa kota ini,” ujar Alex Watlington, pendeta senior di Gereja Pacific Crossroads, Santa Monica. Banyak jemaatnya kehilangan tempat tinggal, tetapi gereja terus menjadi pusat koordinasi bantuan melalui pelayanan Hope for LA.

Proses Pemulihan yang Menantang

Samuel Walker, pendeta dari Paradise yang pernah menghadapi Kebakaran Camp Fire pada 2018, memberikan nasihat: “Biarkan dirimu merasakan duka, menangis, dan berteriak. Tuhan bekerja melalui rasa sakit ini.” Pesannya menjadi pengingat bahwa meskipun ada kehancuran, harapan selalu ada.

Gereja Sebagai Pilar Kekuatan dan Harapan

Respon Cepat untuk Kebutuhan Mendesak

Gereja-gereja di Los Angeles, meskipun beberapa di antaranya juga rusak, menjadi tempat pengungsian dan pusat distribusi bantuan. “Kami ingin membantu semua orang, tetapi prioritas tetap menjadi tantangan,” kata Watlington. Para relawan tak hanya membantu para korban menemukan kebutuhan dasar, tetapi juga memberikan dukungan emosional.

Joshua Jamison dari Gereja Jubilee di Paradise menyarankan donasi dalam bentuk uang atau kartu hadiah agar para penyintas dapat membeli apa yang mereka butuhkan. Selain itu, bekerja sama dengan organisasi bantuan bencana membantu memaksimalkan dampak.

Pemulihan yang Lambat dan Bertahap

Berdasarkan pengalaman komunitas di Paradise, pemulihan akan memakan waktu. Ridge Presbyterian Church yang dulunya rata dengan tanah kini kembali berdiri. “Tuhan tidak pernah meninggalkan kita,” ujar Josh Lee, pendeta gereja tersebut. Kisah ini menjadi pengingat bahwa pemulihan membutuhkan kesabaran dan iman.

Mukjizat Kecil yang Membawa Harapan

Pendeta Justin Anderson dari Calvary Church menyoroti keajaiban kecil yang terjadi, seperti perlindungan area tertentu dari kebakaran besar. “Kita memerlukan mukjizat, bahkan yang terkecil sekalipun,” tambah Watlington. Harapan ini terus menguatkan komunitas Kristen untuk berjuang bersama.

Walker memberikan pesan yang menguatkan bagi mereka yang sedang berduka: “Beri waktu untuk dirimu sendiri. Tuhan memahami rasa sakitmu dan akan memberikan pemulihan.”

Harapan yang Menguatkan

Kebakaran ini mengingatkan kita akan kerapuhan kehidupan, tetapi iman dan kebersamaan menjadi kekuatan utama. Mari terus mendukung mereka yang terdampak melalui doa dan tindakan nyata. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 46:2, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” Dengan iman, kita percaya bahwa pemulihan akan datang, selangkah demi selangkah.

by: yakangbloger/penaRadmin; dari: wcc/oikoumene.org, dan sumber-sumber luar negeri lainnya.

Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless. 

© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani