Pengantar
PENA ROHANI, Renungan Minggu Epifania - Dalam kehidupan Kristen, ada satu panggilan mulia yang terus bergema dalam hati setiap orang percaya, yakni menjadi berkenan kepada Allah. Panggilan ini bukan hanya sekadar harapan, tetapi sebuah perjalanan yang membutuhkan ketaatan, pertumbuhan rohani, dan hubungan yang mendalam dengan Allah. Nas bacaan dari Markus 1:9-13 membawa kita ke momen penting dalam sejarah iman Kristen, yaitu Baptisan Yesus di Sungai Yordan. Momen ini adalah cerminan indah bagaimana hidup yang berkenan kepada Allah dimulai, dipimpin oleh Roh Kudus, dan berakar pada teladan Yesus Kristus.
Baptisan Yesus, Awal Misi yang Kudus
Markus 1:9-13: Sebuah Awal yang Berbeda
Ayat Markus 1:9-11 adalah salah satu ayat yang paling penting dalam Alkitab. Ayat ini memberikan dasar bagi iman Kristen dan menjadi sumber inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Melalui peristiwa baptisan Yesus, kita melihat kasih Allah yang begitu besar dan pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia.
Kisah ini menempatkan kita pada awal pelayanan Yesus Kristus. Baptisan-Nya bukanlah tanda pertobatan, melainkan sebuah deklarasi bahwa Dia adalah Anak Allah yang diurapi untuk menggenapi misi keselamatan. Langit yang terkoyak menggambarkan hubungan baru yang terbuka antara Allah dan manusia. Kehadiran Roh Kudus dalam bentuk burung merpati menandakan pengurapan Ilahi yang mempersiapkan-Nya untuk menjalani kehendak Bapa. Suara dari sorga menguatkan identitas-Nya, sekaligus mengajarkan kepada kita bahwa hidup yang berkenan kepada Allah dimulai dengan penegasan identitas kita di dalam-Nya.
Makna Baptisan, Sebuah Simbol dan Teladan
Baptisan Yesus bukanlah kebutuhan, tetapi sebuah teladan. Dalam budaya Yahudi, baptisan melambangkan penyucian dan permulaan hidup yang baru. Namun, Yesus datang untuk memenuhi segala kebenaran (Matius 3:15). Dengan dibaptis, Yesus mengidentifikasi diri-Nya dengan manusia berdosa dan menunjukkan bahwa ketaatan kepada kehendak Allah adalah hal utama dalam hidup yang berkenan kepada-Nya.
Bagi umat Kristen, baptisan menjadi langkah awal untuk hidup yang diperkenan oleh Allah. Ini bukan sekadar ritual, tetapi sebuah panggilan untuk hidup dalam ketaatan, seperti Kristus.
Roh Kudus, Penolong yang Membimbing
Roh Kudus dalam Kehidupan Yesus
Roh Kudus juga memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai (Markus 1:12-13). Di sini, kita melihat bahwa hidup yang berkenan kepada Allah tidak berarti bebas dari pencobaan, tetapi ditandai oleh kemampuan untuk mengatasi pencobaan dengan kekuatan Roh Kudus.
Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Percaya
Sebagai orang percaya, kita juga menerima Roh Kudus saat kita percaya kepada Kristus. Roh Kudus adalah Penolong yang menginsafkan, menghibur, dan membimbing kita untuk hidup dalam kebenaran. Dalam hubungan kita dengan Roh Kudus, kita dimampukan untuk memahami kehendak Allah, bertumbuh secara rohani, dan menjadi saksi bagi Kristus di dunia ini.
Ketaatan pada Kehendak Allah: Kunci Hidup yang Berkenan
Yesus Kristus sebagai Teladan Ketaatan
Dalam Markus 1:9-13, Yesus menunjukkan ketaatan-Nya yang sempurna kepada Bapa. Dari baptisan hingga pencobaan di padang gurun, Yesus tidak pernah menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan untuk-Nya. Ketaatan ini mencapai puncaknya di kayu salib, di mana Dia memberikan diri-Nya sepenuhnya untuk menebus dosa umat manusia.
Ketaatan Kristus mengajarkan kepada kita bahwa menjadi berkenan kepada Allah berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak-Nya, bahkan ketika itu berarti menanggung penderitaan atau menghadapi tantangan.
Panggilan bagi Umat Kristen
Bagi umat Kristen, ketaatan kepada Allah berarti hidup sesuai dengan firman-Nya, menjalankan perintah-Nya, dan mengikuti teladan Yesus. Ini mencakup pertumbuhan dalam kasih, iman, dan pengharapan, serta komitmen untuk menyelaraskan hidup kita dengan kehendak-Nya.
Hidup untuk Kemuliaan-Nya
Pengurapan untuk Misi
Pengurapan Roh Kudus bukan hanya untuk memberikan kekuatan, tetapi juga untuk memperlengkapi kita dalam menjalankan misi Allah. Seperti Yesus yang dipimpin oleh Roh Kudus, kita juga dipanggil untuk hidup di bawah pimpinan-Nya, menyatakan kasih dan kebenaran Allah kepada dunia yang membutuhkan.
Transformasi Dunia melalui Kehidupan Kristen
Dengan kehadiran Roh Kudus di dalam kita, kita dapat hidup sebagai terang dan garam. Dialah yang memberi kita kekuatan, pengetahuan, dan keberanian untuk bersaksi (Matius 5:13-16). Hidup yang berkenan kepada Allah akan memancarkan kasih dan kebenaran yang mampu mengubah dunia di sekitar kita.
Sebuah Panggilan untuk Hidup Berkenan kepada Allah
Minggu Pertama Epifani mengingatkan kita bahwa hidup yang berkenan kepada Allah dimulai dengan mengikut teladan Yesus Kristus, dipimpin oleh Roh Kudus, dan ditandai oleh ketaatan kepada kehendak-Nya. Baptisan Yesus adalah simbol awal perjalanan yang penuh pengharapan, di mana setiap langkah-Nya ditujukan untuk memuliakan Bapa.
Marilah kita, sebagai umat Kristen, menjadikan hidup kita sebagai persembahan yang kudus, hidup dalam hubungan yang erat dengan Allah, bertumbuh secara rohani, dan berpartisipasi dalam misi-Nya. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi yang hidup bagi dunia, membawa terang kasih Allah ke dalam setiap aspek kehidupan kita.
Doa Penutup
by: yakangbloger/penaRadmin
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments