Ketika Fajar Menyapa, sebuah Perenungan
Pena Rohani - Pagi merekah, embun masih setia menggantung di ujung dedaunan. Di keheningan ini, sebuah pertanyaan mengetuk pintu hati: Seberapa berharganya sesuatu yang hilang bagi kita? Tidak semua kehilangan memantik pencarian. Namun, bagi sesuatu yang berharga, tak ada alasan untuk berdiam diri.
Allah, Sang Pemilik kehidupan, adalah Pribadi yang tidak tinggal diam ketika satu saja dari milik-Nya tersesat. Dalam Lukas 15:1-10, Yesus melukiskan kasih-Nya dalam dua perumpamaan: domba yang hilang dan dirham yang lenyap. Dua kisah yang menyingkapkan kerinduan Tuhan untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Mengapa Yesus Menceritakan Perumpamaan Ini?
Ketika Yesus berbicara tentang kehilangan, Dia berbicara kepada semua orang termasuk mereka yang merasa tak perlu dicari. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat merasa diri benar, sementara para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dipandang hina. Namun, justru bagi mereka yang dianggap ‘hilang’, Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan.
Bagaimana Tuhan Mencari yang Hilang?
1. Seperti Seorang Gembala yang Mengasihi (Lukas 15:3-7)
2. Seperti Seorang Wanita yang Tak Kenal Lelah (Lukas 15:8-10)
Seorang wanita kehilangan satu dirham dari sepuluh yang dimilikinya. Bagi dunia, itu mungkin kecil, tetapi baginya, itu sangat berharga. Ia menyalakan pelita, menyapu rumahnya, dan mencari dengan teliti sampai menemukannya. Kisah ini melambangkan kesabaran dan ketekunan Allah dalam mencari setiap jiwa yang hilang.
Apa yang Terjadi Saat yang Hilang Ditemukan?
Pelajaran Rohani dari Perumpamaan Ini
1. Nilai Hidup di Mata Tuhan
Setiap manusia sangat berharga bagi Allah. Dia tidak menilai berdasarkan jumlah, status, atau perbuatan. Kasih-Nya tak terhitung, dan keselamatan yang Dia tawarkan berlaku bagi setiap orang, tak terkecuali.
2. Kehilangan Mengurangi Kepenuhan Persekutuan
3. Kasih adalah Dasar Pencarian
Tuhan mencari bukan karena kewajiban, melainkan karena kasih. Seperti wanita yang rela membungkuk dan menyapu rumah demi menemukan dirhamnya, demikian pula Tuhan tidak segan turun ke dunia, menyentuh yang najis, mendekati yang dianggap hina, bahkan menyerahkan diri-Nya di kayu salib demi menyelamatkan kita.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Kini, panggilan-Nya bergema kepada kita. Apakah kita akan bersikap seperti orang Farisi yang merasa tak perlu pertobatan? Atau kita bersedia mengakui bahwa kita adalah domba yang perlu ditemukan?
"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” (Lukas 15:10)
Selamat menjalani hari dengan kasih yang mencari dan menyelamatkan! - (pr)**
Shalom, semuanya, Salam Sejahtera. Terima Kasih telah membaca tulisan ini. Silahkan, temukan kami dan dapatkan informasi terubdate lainnya, cukup dengan Klik Mengikuti/follow kami di Google News DISINI. than's. God bless.
© 2025 All Right Reserved - Designed by penarohani
0Comments